• Beranda
  • Berita
  • Jejak Bumi Indonesia OKU Sumsel tanam bibit pohon bambu di DAS Ogan

Jejak Bumi Indonesia OKU Sumsel tanam bibit pohon bambu di DAS Ogan

15 Desember 2021 16:46 WIB
Jejak Bumi Indonesia OKU Sumsel tanam bibit pohon bambu di DAS Ogan
JBI melakukan gerakan tanam bibit pohon bambu, Rabu. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Lahan kritis ini yang paling banyak di daerah Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan Lengkiti

Jejak Bumi Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, melakukan gerakan menanam bibit pohon bambu di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan guna menyelamatkan bantaran sungai dari bencana banjir dan tanah longsor.

Pendiri Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Rabu, menjelaskan ribuan bibit pohon bambu ini ditanam di sepanjang DAS Ogan di enam kecamatan meliputi Muara Jaya, Pengandonan, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Ulu Ogan dan Semidang Aji.

Dalam kegiatan tersebut, pihaknya menyiapkan sebanyak 2 ribu batang bibit pohon bambu yang ditanam di 30 titik kawasan bantaran Sungai Ogan Kabupaten OKU.

Baca juga: Munas Persatuan Perangkat Desa angkat isu konservasi air

"Dipilihnya enam kecamatan tersebut karena sering kali terjadi bencana banjir dan tanah longsor saat musim hujan," katanya.

Menurut dia, secara teknis bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten OKU salah satu ciri telah rusaknya DAS akibat perambahan hutan liar.

Berdasarkan data, dari 70,096,51 hektare (ha) kawasan hutan di Kabupaten OKU, 64,657,89 ha di antaranya merupakan lahan kritis akibat perambahan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: 3.000 bibit bambu akan ditanam di DAS Ayung pada Hari Tumpek Wariga

"Lahan kritis ini yang paling banyak di daerah Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan Lengkiti," katanya.

Menurut dia, perambahan hutan secara liar oleh oknum masyarakat ini sebagian besar dialihfungsikan menjadi area perkebunan kopi dan kebun sawit yang memiliki daya hisap air rendah.

Selain merusak ekosistem hutan, kata dia, alih fungsi ini juga memicu sering terjadinya bencana banjir dan tanah longsor khususnya di daerah bantaran sungai.

Baca juga: Warga Banua Lawas tanam bibit bambu di bantaran Sungai Tabalong

Oleh karena itu, untuk membantu pemerintah dalam upaya melestarikan alam sekitar, JBI melaksanakan gerakan menanam pohon di DAS Ogan agar memiliki penyangga guna mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor.

"Dalam gerakan ini kami mengerahkan seluruh anggota JBI di OKU Raya dan dibantu masyarakat untuk menanam pohon secara massal," ujarnya.

Baca juga: BPBD imbau masyarakat di DAS Ogan waspada banjir bandang

 

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021