Satu-satunya wakil Merah Putih di turnamen bulu tangkis itu harus mengakui keunggulan Mark/Isabel yang bermain alot dan menguasai ritme permainan di poin-poin kritis, sehingga menuntaskan pertandingan 21-18, 18-21, 21-16.
Meski kalah, namun pasangan peringkat ke-97 tersebut memberikan perlawanan yang menyulitkan unggulan ke-11 itu dalam laga sepanjang 65 menit.
Baca juga: Menpora dukung keputusan PBSI mundur dari Kejuaraan Dunia BWF
Faktor kekalahan Dejan/Serena terletak pada kurang kesabaran saat mereka unggul poin sehingga kehilangan fokus dan lawan mampu membalikkan keadaan.
Kejadian itu terjadi di gim pertama saat Dejan/Serena telah unggul 12-6, secara beruntun poin mereka tersusul oleh Mark/Isabel.
Sedangkan kemenangan di gim kedua juga tidak didapat dengan mudah karena kedua pasangan terlibat kejar mengejar skor. Mark/Isabel bermain ngotot ingin mengakhiri pertandingan dua gim langsung, namun hal itu dicegah oleh wakil Indonesia yang memaksa gim ketiga dimainkan.
Baca juga: PB Djarum realistis soal target Dejan/Serena di Kejuaraan Dunia
Gim penentuan diawali dengan keunggulan ganda campuran klub PB Djarum itu dengan 4-1. Pertahanan Dejan/Serena yang kurang solid menjadi celah bagi Mark/Isabel untuk mencuri keunggulan.
Dejan/Serena masih berusaha mengejar, akan tetapi permainan umpan menyilang yang dilontarkan Mark berulang kali menjadi duri tajam bagi wakil Indonesia.
Dejan/Serena pun hanya bisa bertahan di skor 16, sementara Mark/Isabel tak terkejar dan mengakhiri pertandingan yang menjadi pertemuan perdana kedua pasangan.
Selanjutnya di babak 16 besar, Mark/Isabel akan bertemu Hoo Pang Ron/Cheah Yee See dari Malaysia. Hoo/Cheah lolos ke babak 16 besar setelah mendapat bye dari Praven Jordan/Melati Daeva Oktvianti yang mundur bersama dengan timnas Pelatnas PBSI Cipayung.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021