CEO dan Presiden Autoliv, Mikael Bratt mengungkapkan bahwa Autoliv berkomitmen pada, "Visi untuk menyelamatkan lebih banyak jiwa dan menyediakan solusi keselamatan jiwa kelas dunia untuk mobilitas dan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengembangkan produk yang secara khusus melindungi pengguna jalan yang rentan."
"Pengembangan produk ini merupakan bagian integral dari agenda keberlanjutan kami dan langkah penting menuju tujuan kami untuk menyelamatkan 100.000 jiwa per tahun pada tahun 2030," ungkap Mikael Bratt dalam keterangan resminya, Kamis.
Baca juga: Airbag All New Acura TLX bisa kurangi trauma kepala akibat benturan
Kesepakatan ini telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan tujuan mengembangkan airbag untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pengendara kendaraan roda dua dan meningkatkan kenyamanan berkendara. Airbag akan dipasangkan pada rangka kendaraan dan akan mengembang dalam hitungan milidetik.
Saat ini, popularitas kendaraan roda dua bertenaga terus meningkat. Hal tersebut didorong oleh urbanisasi yang semakin luas dan kepadatan perkotaan serta kepraktisan dan kemudahan penggunaan kendaraan roda dua yang bertenaga.
Skuter dan sepeda motor saat ini dilengkapi dengan sistem keselamatan canggih, seperti ABS (Antilock Braking System) dan ASR (Anti-Slip Regulation), dan penambahan airbag akan menjadi langkah lebih lanjut ke arah ini.
Dalam hal ini. Autoliv telah mengembangkan konsep awal dengan alat simulasi canggih dan melakukan uji tabrakan skala penuh. Autoliv sekarang akan bekerja dengan Piaggio Group untuk mengembangkan produknya secara lebih lanjut dan potensi untuk mengkomersialkan konsep tersebut.
Baca juga: Tesla tarik 7000 unit Model X dan S karena airbag
Baca juga: NHTSA buka penyelidikan baru kasus airbag Takata
Baca juga: AS buka penyelidikan atas 30 juta kendaraan terkait inflator airbag
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021