• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes deteksi lima kasus probable Omicron di Indonesia

Kemenkes deteksi lima kasus probable Omicron di Indonesia

16 Desember 2021 11:45 WIB
Kemenkes deteksi lima kasus probable Omicron di Indonesia
Tangkapan layar Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan konterangan pers perkembangan COVID-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis (16/12/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

Lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus

Kementerian Kesehatan RI mendeteksi lima kasus probable tertular varian baru COVID-19 Omicron di Tanah Air yang melibatkan pelaku perjalanan internasional warga negara Indonesia dan asing.

"Jadi belum pasti Omicron, tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, istilahnya S-gene target failure (SGTF), kita mendeteksi lima kasus yang probable Omicron," kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers perkembangan COVID-19 yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Kamis.

Lima orang suspek itu di antaranya dua kasus adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet.

​​​​Tiga kasus probable lainnya WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.

Baca juga: Seorang petugas kebersihan Wisma Atlet terkonfirmasi varian Omicron

Baca juga: Ancaman Omicron, penduduk Kanada diminta tak bepergian ke luar negeri


"Lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirim ke Balitbangkes dan sedang bergulir tes genom sekuensingnya," katanya.

Menurut Budi hasil penelitian genom sekuensing lima suspek tersebut akan dilaporkan hasilnya dalam waktu tiga hari ke depan untuk memastikan apakah positif tertular Omicron atau bukan.

Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang terpenting menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan. "Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun," katanya.

Selain itu Budi juga meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting sebab kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat cepat.

"Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100-an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari, lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Karakteristik Omicron dapat munculkan gelombang COVID-19

Baca juga: Pemerintah upayakan tes khusus deteksi varian Omicron

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021