"Tim Baznas melakukan pemeriksaan di posko kesehatan Baznas dan juga melakukan kunjungan langsung ke lokasi pengungsian. Tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi gizi balita yang berada di pengungsian," ujar Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Temuan kasus kekerdilan ini berdasarkan hasil penapisan gizi balita yang dilakukan Tim RSB di posko pengungsian Desa Jarit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Jumlah balita yang menjalani penapisan di lokasi erupsi, tercatat sebanyak 11 balita yang terdiri atas enam laki-laki dan lima perempuan. Hasil penapisan gizi menggunakan antropometri 2020 ditemukan empat balita mengalami kekerdilan dan seorang balita dengan berat badan kurang.
Saidah menjelaskan bahwa Baznas memiliki program pencegahan dan penanganan kekerdilan. Saat membantu korban erupsi Gunung Semeru, Baznas tak hanya fokus pada penanganan korban terdampak, namun termasuk memantau asupan gizi balita.
"Dalam penanganan balita 'stunting' (kekerdilan) dan gizi kurang, tim Baznas memberikan edukasi gizi kepada orang tua balita, memberikan makanan tambahan berupa Biskuit Blondo kepada semua balita, khususnya balita 'stunting' sebanyak 40 keping biskuit yang diharapkan habis selama seminggu ke depan," kata dia.
Baca juga: Wapres akan kunjungi pengungsi bencana Gunung Semeru
Asupan Biskuit Blondo produksi RSB Parimo, Sulawesi Tengah ini telah lolos uji laboratorium Universitas Tadulako Palu dan IPB Bogor sebagai makanan tambahan terbaik untuk kanak-anak terkena kekerdilan.
Ia mengatakan upaya ini dapat membantu balita kekerdilan yang berada di tenda pengungsian untuk tetap mendapatkan tambahan gizi yang diperoleh dari Biskuit Blondo, sehingga diharapkan mampu memperbaiki masalah gizi yang dialami oleh balita stunting.
Sebelumnya, Baznas telah menyalurkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk korban erupsi Semeru kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Selain memberikan bantuan langsung, Baznas berkomitmen membantu warga terdampak melalui program pemulihan pascaerupsi Gunung Semeru.
Baznas telah menyiapkan anggaran Rp5 miliar untuk proses pemulihan bencana. Program pemulihan menjadi salah satu upaya Baznas dalam membantu korban erupsi Semeru, karena banyaknya rumah warga yang akan dibantu.
Program-program pemulihan ini akan terus dikembangkan oleh Baznas, seperti pemulihan ekonomi melalui program "Kita Jaga Usaha", pendidikan bagi anak-anak yang ditinggal orang tuanya melalui "Kita Jaga Yatim", hingga program bantuan rumah layak huni.
Baca juga: Pemprov Jatim buka dapur umum khusus anak dan balita pengungsi Semeru
Baca juga: Menteri BUMN sebut anak korban terdampak bencana Semeru dapat beasiswa
Baca juga: Mensos Risma hibur anak-anak pengungsi bencana Gunung Semeru
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021