MUFFEST merupakan salah satu acara tahunan terbesar yang diinisiasi oleh IFC secara berkelanjutan sejak 2016. Pada tahun depan, kegiatan puncak MUFFEST akan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, dengan menggandeng Kinarya Event & Exhibition sebagai event organizer.
Baca juga: Wapres dukung IFC percepat Indonesia jadi pusat mode muslim dunia
Ketua Nasional IFC Ali Charisma mengatakan pihaknya berharap kondisi pandemi COVID-19 bisa terus membaik sehingga pada tahun depan rangkaian kegiatan MUFFEST dapat berjalan dengan normal.
“Kami sangat berharap tidak terdampak negatif di industri fesyen. Tapi itu juga bergantung regulasi pemerintah nantinya. Harapan kami ini bisa dipertimbangkan sehingga acara bisa berjalan. Kami juga mengerti bahwa harus lebih berhati-hati akan tetapi bisnis (fesyen) juga harus ada pergerakan,” kata Ali saat jumpa pers di Istora Senayan, Jakarta.
Berbeda dengan gelaran edisi sebelumnya, pada edisi 2022 penyelenggara me-rebranding nama menjadi “MUFFEST+” bertujuan untuk mengedepankan kolaborasi tiga sektor industri halal, yaitu fesyen muslim dengan kuliner dan pariwisata.
MUFFEST+ 2022 mengusung tema “Muslim Fashion, Muslim Lifestyle”. Di samping itu, Ali mengatakan akan tetap menyelipkan konsep sustainable fashion pada segala acara yang diselenggarakan IFC.
“Apapun yang IFC kerjakan itu mengarah konsep sustainability, nantinya kita semakin lama semakin pertajam,” tuturnya.
Dengan menggandeng 275 peserta pameran, MUFFEST+ 2022 menargetkan jumlah pengunjung lebih dari 30.000 orang. MUFFEST+ 2022 akan menghadirkan rangkaian acara berupa fashion show, trade-expo, konferensi, program internasional, dan fashion competition.
Ali mengatakan rangkaian MUFFEST+ akan berjalan mulai Januari dengan mengadakan seminar capacity building konsep tren fesyen muslim. Selanjutnya pada Februari pihaknya berencana untuk mengadakan business matching yang akan mempertemukan antara buyer atau reseller dengan brand owner.
“Mudah-mudahan awal tahun depan juga akan ada Road To MUFFEST+ di Makassar, Jogja, dan mal-mal lain di Jakarta,” sambungnya.
Ali mengatakan acara puncak MUFFEST+ yang dihelat setelah momen lebaran akan memperkenalkan dan mempengaruhi tren busana muslim 2023. Sementara pada Februari hingga April pihaknya akan fokus untuk menampilkan koleksi-koleksi tahun 2021 kepada buyer atau reseller.
“Supaya masyarakat juga bisa mencerna dengan tren baru 2023, kami pertimbangkan sepertinya setelah lebaran satu setengah bulan orang-orang istilahnya sudah mulai ‘tenang’ atau tidak heboh belanja saja sehingga pesan konsep sustainability bisa disampaikan kepada mereka,” kata Ali.
Baca juga: "Shades of Rotua" hingga "Odyssey" di MUFFEST 2021
Baca juga: Busana kasual gaya futuristik hingga musim semi penuh bunga
Baca juga: MUFFEST 2021 diharapkan bangkitkan sektor fesyen Bekasi
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021