Emas berjangka AS naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.799,80 dolar AS per ounce pada pukul 00.42 GMT. Sementara itu, emas di pasar spot datar diperdagangkan pada 1.797,47 dolar AS per ounce.
Logam mulia itu diperkirakan akan mencatat kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir, sekitar 0,8 persen.
Indeks dolar yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang utama lainnya mencapai level terendah satu minggu di sesi sebelumnya, mengangkat daya tarik logam mulia yang dihargakan dalam greenback.
Bank sentral Jepang (BoJ) diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya pada Jumat tetapi dapat memanggil kembali dana darurat pandemi jika diperlukan.
Sementara itu, Inggris menjadi ekonomi G7 pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal pandemi pada Kamis (16/12), dengan Fed AS juga mengisyaratkan rencana kenaikan suku bunga pada 2022 tetapi Bank Sentral Eropa hanya sedikit mengekang stimulus.
Di Amerika Serikat, mendukung kasus suku bunga yang lebih tinggi, data pada Kamis (16/12) menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tetap pada level yang konsisten dengan pengetatan kondisi pasar tenaga kerja.
Keputusan The Fed untuk mempercepat pengurangan pembelian obligasi adalah respons yang "dikalibrasi dengan baik" terhadap kenaikan upah dan tekanan harga, tetapi meningkatkan risiko untuk pasar negara berkembang, juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan pada Kamis (16/12).
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,43 dolar AS per ounce, tetapi berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertama sejak pekan yang berakhir 12 November. Platinum naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 937,37 dolar AS dan paladium naik 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.749,31 dolar AS.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021