Pemeriksa medis dengan Harris County Institute of Forensic Sciences di Houston harus menunggu beberapa minggu setelah konser Travis Scott yang dihelat 5 November, untuk hasil tes tambahan sebelum membuat penentuan akhir tentang penyebab kematian.
Sebanyak 10 orang yang tewas termasuk di antara 50 ribu orang yang menghadiri festival dan menjadi penonton saat konser itu berubah menjadi tragedi.
Korban termuda adalah Ezra Blount yang berusia 9 tahun. Orang lain yang meninggal berusia antara 14 hingga 27 tahun. Pemeriksa medis mengatakan faktor penyebab kematian satu orang adalah kokain, metamfetamin, dan etanol, sejenis alkohol.
Sekitar 300 orang terluka dan dirawat di lokasi festival dan 25 dibawa ke rumah sakit.
Puluhan tuntutan hukum telah diajukan atas cedera dan kematian di konser, di mana para penggemar melonjak ke panggung selama konser Scott, meremas orang-orang begitu erat sehingga mereka tidak bisa bernapas atau menggerakkan tangan mereka.
Scott dan penyelenggara acara menjadi fokus penyelidikan kriminal oleh polisi Houston. Tidak ada yang didakwa. Belum ada jadwal yang ditetapkan kapan investigasi akan selesai.
Pengacara Scott menjangkau keluarga dari 10 korban yang meninggal, menawarkan untuk membayar biaya pemakaman orang yang mereka cintai. Beberapa keluarga menolak tawaran itu.
Hakim Harris County Lina Hidalgo telah mengusulkan penyelidikan pihak ketiga atas perencanaan dan pelaksanaan festival, yang didirikan oleh Scott.
Para ahli keamanan kerumunan mengatakan penyelidikan oleh pihak luar yang netral dapat membantu menghindari potensi konflik kepentingan dan mendorong transparansi.
Baca juga: Travis Scott dikeluarkan dari Festival Coachella 2022
Baca juga: Travis Scott akui tak sadar ada masalah di konser Astroworld
Baca juga: Kyle Jenner buka suara terkait insiden Festival Astroworld
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021