Gempa bumi tektonik itu terjadi di wilayah selatan Jawa Timur yang berpusat pada koordinat 8,55 derajat lintang selatan - 113,48 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 KM arah barat daya Kota Kabupaten Jember pada kedalaman 26 KM yang diperkirakan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut.
"Perkembangan data terbaru jumlah rumah yang rusak sebanyak 46 rumah, dengan rincian 34 rumah rusak ringan, 11 rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Jember," katanya di Jember, Jumat.
Selain rumah, katanya, dampak gempa bumi menyebabkan kerusakan ruang serbaguna milik Kantor Desa Wonoasri dan RA Nurul Jadid di Kecamatan Tempurejo, TK Srikandi di Kecamatan Puger, kemudian SMK Pancasila dan TPQ Sentong di Kecamatan Ambulu.
"Untuk korban luka-luka sebanyak empat orang, yakni dua orang mengalami luka sedang dan empat orang mengalami luka ringan. Semua korban luka sudah mendapat penanganan tim medis, baik di puskesmas maupun rumah sakit," tuturnya.
Berdasarkan data BPBD Jember, kecamatan yang terparah terdampak gempa berada di pesisir selatan Kabupaten Jember, yakni Ambulu, yakni 23 rumah rusak ringan, tujuh rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat, dua fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.
"Enam korban yang mengalami luka-luka juga warga Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Alhamdulillah semua sudah mendapat perawatan dari tim medis," katanya.
Heru mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait isu gempa bumi.
"Meskipun kejadian gempa bumi kemarin tidak memicu terjadinya tsunami, namun pantai di Kabupaten Jember tergolong rawan tsunami, sehingga harus dilakukan upaya mitigasi tsunami," ujarnya.
BPBD Jember juga sudah mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi yang tersebar di 18 desa di enam kecamatan di Kabupaten Jember tersebut.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021