Jakarta (ANTARA News) - ASEAN menegaskan komitmen untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan kawasan serta kepentingan internal ASEAN sekaligus menyongsong tantangan komunitas global.Dewasa ini masyarakat internasional dihadapkan pada isu-isu keamanan baru yang berimplikasi terhadap stabilitas keamanan kawasan dan global, baik isu keamanan tradisional maupun nontradisional,"
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada Pembukaan Pertemuan ke-5 Menteri Pertahanan ASEAN (ASEAN Defence Minister Meeting/ADMM) di Jakarta, Kamis, mengatakan, menyongsong Komunitas ASEAN 2015, kerja sama pertahanan dan keamanan antarnegara ASEAN terus ditingkatkan termasuk dengan delapan negara mitra wicara dalam forum ADMM-Plus.
Purnomo mengemukakan, ASEAN tidak terlepas dari dinamika lingkungan strategis baik global maupun regional yang menghadirkan tantangan kompleks sekaligus menjanjikan berbagai peluang.
"Dewasa ini masyarakat internasional dihadapkan pada isu-isu keamanan baru yang berimplikasi terhadap stabilitas keamanan kawasan dan global, baik isu keamanan tradisional maupun nontradisional," tutur Purnomo.
Isu keamanan nontradisional antara lain terorisme, perompakan, imigran gelap, keamanan maritim, perubahan iklim, ketahanan pangan, energi, dan air, kelangkaan sumber daya alam, yang semuanya berimplikasi pada peningkatan peran sektor pertahanan di masa datang, katanya.
Tak hanya itu, konflik-konflik yang terjadi di sejumlah kawasan masih menjadi tantangan bagi terwujudnya dunia yang damai, aman, dan stabil.
"Menyikapi beragam tantangan itu, maka ADMM selaku forum tertinggi di bidang pertahanan ASEAN dituntut untuk meningkatkan kerja sama yang lebih konkrEt untuk mewujudkan komunitas politik keamanan ASEAN tiga tahun mendatang," kata Menhan Purnomo.
Terkait itu, ADMM telah membangun kerja sama dengan delapan negara mitra wicara, katanya menambahkan.
"Kerja sama itu merupakan capaian spektakuler ASEAN dalam membangun artsitektur keamanan regional yang sehat dan dinamis. Dalam mengembangkan ADMM-Plus, sentralitas ASEAN harus tetap menjadi landasan kerja yang diwujudkan melalui peningkatan kinerja ADMM dalam merumuskan dan menentukan arah kerja sama dengan para mitra wicara," tuturnya.
Terkait itu, rangkaian pertemuan kelima ADMM diawali dengan pertemuan kelompok kerja pejabat tinggi kementerian pertahanan ASEAN (ADSOM) dengan delapan negara mitra wicara yang berhasil menyepakati enam kertas kerja yang terdiri dari satu payung "Expert Working Group" (EWG) dan lima area kerja sama EWG yang melibatkan mitra wicara.
"Kertas kerja itu akan menjadi panduan praktis kerja sama antarnegara ASEAN dan dengan delapan negara mitra wicara dalam menghadapi segala bentuk ancaman nontradisional," kata Menhan Purnomo.
ADMM-Plus terdiri atas 10 negara ASEAN dan delapan negara mitra wicara yakni Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Purnomo menambahkan, beberapa kertas kerja yang akan disepakati dalam ADMM 2011 antara lain Program Tiga Tahun ADMM 2011-2013, Konsep Pembangunan Pusat Pasukan Penjaga Perdamaian ASEAN dan Kerja Sama Industri Pertahanan ASEAN.
"Sidang ADMM akan diakhiri dengan penandatangan deklarasi bersama oleh seluruh menteri pertahanan ASEAN sebagai dokumen resmi pengesahan semua kertas kerja yang ada di ADMM 2011," katanya.
Pertemuan ke-5 Menhan se-ASEAN mengambil tajuk "Memperkuat Kerja Sama Pertahanan ASEAN dalam Komunitas Global Menghadapi Tantangan Baru", dan dihadiri seluruh menteri pertahanan negara-negara ASEAN.
(R018/A011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011