“Sebagaimana peluang hilirisasi digital atau sektor digital lain, potensi layanan digital dapat juga dimanfaatkan untuk memperluas eksistensi dan segmentasi penggemar musik kolintang, melalui berbagai platform digital yang ada dan tumbuh secara baik di Indonesia,” ujar Johnny dalam rilis pers, Jumat.
Hal itu dia sampaikan dalam dalam grand final Lomba Virtual Kreatifitas Kolintang Kominfo 2021, di Kantor Pusat RRI, Jakarta Pusat, Jumat.
Baca juga: Menkominfo minta Pemda NTT lebih aktif cetak talenta digital
Dalam puncak acara yang digelar secara hybrid itu, Menteri Johnny berharap pangsa penggemar musik kolintang juga terus tumbuh dan makin meluas.
Selain itu, para peserta juga diminta untuk terus mengasah dan meningkatkan kemampuan agar merdu suara kolintang menggaung baik ke seantero negeri maupun ke belahan bumi lainnya.
Mengenai musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara itu, Menkominfo menilai kolintang sebagai alat musik berbahan bilah kayu yang dimainkan secara ensambel dan menghasilkan musik harmonis dan indah.
Komposisi pemain dan alunan musik kolintang juga dinilai menggambarkan kebinekaan serta kesatuan yang juga bisa menjadi referensi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Kominfo apresiasi upaya menjaga ruang digital
"Bangsa yang memiliki banyak perbedaan, namun kuat dalam harmoni kehidupan yang indah,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Menteri Jhonny juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung agar musik kolintang mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia asal Indonesia.
Menkominfo secara khusus mengajak generasi milenial agar tidak lupa mewariskan musik kolintang. Dengan begitu, diharapkan eksistensi kolintang tetap hidup berakar secara kuat di masyarakat kini dan masa depan.
Mengutip data dari Google dan Statista, Johnny mengatakan bahwa di tengah kemajuan teknologi digital, penggunaan layanan digital untuk mendengarkan musik terus bertumbuh, bahkan, menurutnya valuasi ekonomi sektor musik digital meningkat sebesar 57 persen.
“Untuk mendengarkan musik maupun rekaman audio secara digital dan online seperti podcast juga mengalami peningkatan sebesar 57 persen. Dengan valuasi ekonomi setara sekitar 162 juta dollar AS. Ini catatan Google dan Statista 2021,” ucap dia.
Baca juga: Menkominfo ingin lulusan STMM jadi akselerator transformasi digital
Lomba Virtual Kreativitas Kolintang 2021 memperebutkan Piala Menteri Kominfo RI 2021 diselenggarakan oleh RRI Jakarta, Persatuan Insan Kolintang Nasional dan The Purnomo Yusgiantoro Center.
Lomba yang digelar untuk kali kedua itu berlangsung dengan dua kategori lomba, yakni kategori milenial dan umum serta kategori kelompok ibu-ibu.
Ketua Panitia Lomba LKKV 2021 Jopie Rori menyatakan terdapat 47 peserta yang mendaftar dalam Lomba LKKV 2021. Sedangkan yang mengirimkan lomba video sebanyak 38 video, dengan rincian 25 video kategori milenial dan umum serta 15 video kategori kelompok ibu-ibu.
Adapun babak grand final diikuti 10 peserta kelompok milenial dan umum serta 10 kelompok ibu-ibu.
"Selamat kepada pemenang Lomba Kreativitas Kolintang Virtual 2021. Semoga capaian ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi, melibatkan generasi milenial. Terus berkarya dan melalui sentuhan teknologi digital dapat memperdengarkan irama musik kolintang! Sekali lagi, merdu ke seluruh pelosok tanah air kita dan ke belahan dunia,” ujarnya.
Selain Menteri Johnny, grand final LKKV 2021 juga dihadiri Pelindung Persatuan Insan Kolintang Nasional Lis Purnomo Yusgiantoro, Ketua Pembina Persatuan Insan Kolintang Nasional Laksamana (Purn) Marsetio, Ketua Umum Persatuan Insan Kolintang Nasional Penny Marsetio, dan Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center Filda Yusgiantoro.
Baca juga: Menkominfo ajak kepala daerah tingkatkan keahlian digital
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021