"Pandemi COVID mengakibatkan tekanan bagi sektor usaha, meski di tahun 2022 kondisi perekonomian diperkirakan akan membaik. Namun untuk pulih diperlukan soliditas pelaku usaha dan sinergi antara pengusaha satu dengan yang lain," kata Ketua Umum PP JAPNAS Bayu Priawan Djokosoetono dalam pernyataan di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat di triwulan III-2021 yang diperkirakan akan terus berlanjut melalui komitmen bersama antar pengusaha dengan pemangku kepentingan di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi: Penurunan COVID-19 di ASEAN momentum bangkit bersama
Untuk itu, ia mengharapkan kinerja perekonomian pada 2022 bisa mencapai kisaran 5,3 persen seiring dengan mulai membaiknya aktivitas ekonomi maupun penanganan pandemi yang lebih memadai.
"Tahun 2022 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 5,3 persen. Prediksi ini cukup menggembirakan bagi sektor usaha. Artinya iklim usaha semakin membaik dan semakin positif," kata Bayu.
Ia juga memastikan sinergi antara pengusaha dengan pemerintah dapat mengatasi tantangan dalam bidang kesehatan serta sektor kesehatan yang sudah terjalin dengan erat selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Platform digital jembatani kebangkitan UMKM
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan terdapat tiga upaya yang bisa dilakukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang di era pandemi yaitu digitalisasi, inovasi dan kolaborasi.
"Digitalisasi ini telah dilakukan di dunia pendidikan dan bisnis. Kedua, sektor usaha yang bertahan hanya mereka yang melakukan inovasi. Dan ketiga kolaborasi, gotong royong antara sektor usaha dan pemerintah dalam menangani dampak COVID-19 baik itu di sektor kesehatan maupun ekonomi," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak para pengusaha untuk memanfaatkan peluang serta bersinergi dan bergotong-royong untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi nasional.
"Jika kita saling berkolaborasi, berinovasi, dan mampu memanfaatkan digitalisasi, kami yakin ini akan mampu mengubah tantangan menjadi peluang," kata Arsjad.
Penyelenggaraan Rakornas JAPNAS ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan untuk melakukan evaluasi program kerja dan dilakukan enam bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah Nasional I di Nusa Tenggara Barat.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021