Direktur Program Jakarta Biennale 2021, Farah Wardhani, mengatakan dua karya seni yang ditampilkan di pelataran TIM, yakni mural karya seniman Rania Ho asal Beijing dan instalasi struktur besi karya seniman Yori Antar dari Jakarta.
"Karya-karya yang kami tampilkan di ruang publik bertujuan agar seni rupa itu bisa dinikmati di ruang bebas, tidak hanya terkungkung di satu tempat," kata Farah kepada Antara dalam pembukaan pameran seni rupa Jakarta Biennale di pelataran TIM Jakarta, Minggu sore.
Pameran Jakarta Biennale 2021 mengusung tema ESOK yang di dalamnya membahas tentang kemanusiaan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari perempuan, lingkungan hidup dan keberlanjutannya, serta perkotaan.
Karya seni dari Rania Ho merupakan mural dengan lapisan cat luar lapangan olahraga berukuran 20x10 meter. Mural tersebut terinspirasi dari Tol Cikunir, tapi corak dan perpaduan warna mural itu dapat dijadikan sebagai meditasi.
Sementara itu, Yori Antar membuat instalasi struktur besi dari material keras berwarna merah yang diberi judul "Jakarta Zona Merah".
"Kita sebut Zona Merah sebagai kritik terhadap kondisi Jakarta. Zona merah tidak cuma macet, banjir, dan demonstrasi, tetapi juga berarti Jakarta membutuhkan lebih banyak karya seni dan budaya dalam bentuk 'public art'," kata Yori.
Baca juga: Jakarta Biennale 2017 digelar di sejumlah museum
Yori menjelaskan, Jakarta membutuhkan karya seni yang ditampilkan dalam ruang publik, tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang baik di kantor, hotel, museum dan ruang privat lainnya.
Lebih dari itu, Yori menganggap karya seni harus berinteraksi dengan kota agar masyarakat lebih terlibat di dalamnya.
Adapun Jakarta Biennale 2021 kembali diselenggarakan setelah empat tahun tertunda. Perhelatan seni rupa tersebut sudah diadakan di Indonesia sejak 1974.
Selain di pelataran Taman Ismail Marzuki, karya seni dari 38 seniman Indonesia dan internasional ditampilkan di ruang publik lainnya, seperti Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, dan Taman Menteng.
Jakarta Binnale 2021 bertema ESOK dibuka sejak 21 November 2021 hingga 21 Januari 2022.
Baca juga: Galeri Nasional tampilkan karya seni rupa koleksi negara
Baca juga: Makna "Terra (In)Cognita" dalam Pameran Seni Rupa Galeri Nasional
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021