• Beranda
  • Berita
  • BMKG: 75 gempa bumi terjadi dalam sehari di Sorong

BMKG: 75 gempa bumi terjadi dalam sehari di Sorong

20 Desember 2021 07:17 WIB
BMKG: 75 gempa bumi terjadi dalam sehari di Sorong
Arsip foto - Anggota Satuan Tugas Terpadu melakukan evakuasi korban bencana alam saat simulasi tanggap darurat di Pantai Saoka Kota Sorong, Papua Barat, Senin (4/3/2019). Kegiatan tersebut untuk memberikan edukasi, informasi dan solusi bagi masyarakat pesisir pantai saat menghadapi bencana alam gempa bumi dan tsunami, sekaligus melatih kesiap siagaan Satgas Terpadu bencana saat musibah terjadi. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/ama.

gempa bumi tektonik terbesar berkekuatan magnitufdo (M) 5,5 di wilayah itu diiikuti gempa bumi susulan sebanyak 75 kali.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 75 gempa bumi terjadi di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat  sejak Minggu (19/12)  pagi hingga tengah malam.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG,  Bambang S Prayitno, Minggu (19/12) dalam rilis yang diterima di Sorong, Senin, mengatakan bahwa gempa bumi tektonik terbesar berkekuatan magnitufdo (M) 5,5 di wilayah itu diiikuti gempa bumi susulan sebanyak 75 kali.

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,58° LS ; 131,57° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah timur laut Kota Sorong, Papua Barat pada kedalaman 32 km.

Jenis dan mekanisme Gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser mendatar atau strike slip fault.

Dampak guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sorong, IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan dan observasi muka laut menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi susulan hingga hari Minggu (19/12) 2021 malam hari menunjukkan adanya 75 kali aktivitas gempa bumi susulan aftershock dengan magnitudo M1,9 - M4,9, demikian  Bambang S Prayitno.


Baca juga: Kota Sorong diguncang gempa bermagnitudo 5,5

Baca juga: Gempa 5,8 SR di laut Seram dirasakan hingga Sorong

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 guncang Tambrauw, Papua Barat

 

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021