• Beranda
  • Berita
  • Dalam sepekan 500.000 lebih anak usia 6-11 tahun telah menerima vaksin

Dalam sepekan 500.000 lebih anak usia 6-11 tahun telah menerima vaksin

20 Desember 2021 15:55 WIB
Dalam sepekan 500.000 lebih anak usia 6-11 tahun telah menerima vaksin
Tangkapan layar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam Dialog Produktif "Vaksinasi Aman Untuk Anak" yang diikuti dari YouTube FMB9 di Jakarta, Senin (20/12/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

Peminatnya makin lama makin banyak karena baru sepekan lebih

Sekitar 500 ribu lebih anak usia 6-11 tahun di Indonesia telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama dalam sepekan lebih pelaksanaan kegiatan tersebut di Indonesia, kata pejabat Kementerian Kesehatan RI.

"Sejak dimulai pada Selasa (14/12), pantauan di sistem kami sudah 500 ribu lebih divaksinasi dari sasaran 26,5 juta jiwa kelompok usia 6-11 tahun. Vaksinasi berjalan lancar dan aman. Peminatnya makin lama makin banyak karena baru sepekan lebih," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam Dialog Produktif "Vaksinasi Aman Untuk Anak" yang diikuti dari YouTube FMB9 di Jakarta, Senin.

Maxi mengatakan tujuan dari vaksinasi adalah menekan angka penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan serta memberikan kekebalan tubuh pada anak dari risiko kesakitan akibat COVID-19.

Selain itu, kata Maxi, pemberian vaksin pada anak diharapkan bisa menambah kepercayaan orang tua untuk mengizinkan anak mereka menjalani pembelajaran tatap muka di sekolah.

Maxi mengatakan vaksin Sinovac yang disuntikkan kepada anak juga diyakini kalangan pakar dapat mencegah penularan COVID-19 kepada keluarga di rumah, terutama kalangan lansia sebagai kelompok rentan.

Baca juga: Anak-anak usia 6-11 tahun itu antusias divaksinasi COVID-19

Baca juga: IPA apresiasi Indonesia untuk vaksinasi anak 6-11 tahun


Menurut Maxi, program vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun dipastikan tidak mengesampingkan fokus pemerintah pada pemberian vaksin pada kelompok sasaran remaja, dewasa bahkan lansia.

"Semua sudah prioritas meskipun awalnya menyasar komunitas berisiko. Sekarang tidak ada lagi prioritas. Hanya prioritas wilayah saja, kita mulai dari wilayah dengan cakupan vaksinasi yang tinggi untuk anak," katanya

Menurut Maxi vaksinasi anak dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

"Daerah yang melakukan vaksinasi harus digenjot supaya prioritas lansia bisa dilakukan, baru masuk ke anak," katanya.

Vaksin yang digunakan untuk anak adalah Sinovac sebagai satu-satunya vaksin yang dinyatakan aman di Indonesia berdasarkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Namun tidak menutup kemungkinan kehadiran izin untuk vaksin lainnya dari BPOM untuk anak. "Kita masih menunggu perkembangan lebih lanjut untuk penggunaan vaksin selain Sinovac," ujarnya.

Maxi mengatakan Kemenkes juga terus menggenjot pemenuhan imunisasi dasar pada anak yang sempat melandai akibat pengaruh pandemi COVID-19.


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
​​​​​​​#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Satgas: Hanya sebagian merek vaksin diujicobakan kepada anak-anak

Baca juga: 15,190 juta jiwa penduduk Indonesia terima vaksin lengkap COVID-19

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021