Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong inovasi dari komoditas rumput laut sebagai upaya menekan impor dari berbagai hasil produk industri yang menggunakan rumput laut sebagai bahan bakunya.Rumput laut merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan secara ekologi, ekonomi dan sosial untuk menjadi penggerak pembangunan nasional maupun global yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
"Saya menyambut baik kegiatan dari komunitas Tropical Seaweed Innovation Network, yang melakukan pengembangan teknologi dan inovasi produk rumput laut nasional, baik untuk bahan penolong industri juga untuk inovasi-inovasi produk yang ramah lingkungan, seperti bioplastik rumput laut," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat membuka acara SeaweedFest 2021 di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan KKP mendorong tumbuhnya industri karaginan guna substitusi impor sekaligus memasok bahan penolong industri pengguna berikutnya.
Target tersebut, lanjutnya, dinilai cukup beralasan lantaran Indonesia merupakan produsen rumput laut jenis Cottonii terbesar di dunia serta produsen nomor dua untuk jenis Gracilaria.
"Kedua jenis rumput laut tersebut merupakan bahan baku industri karaginan dan agar yang dapat memberikan nilai tambah di dalam negeri," kata Trenggono.
Menteri Trenggono menambahkan rumput laut berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Bahkan, dia menyebutkan rumput laut juga memiliki peran strategis dalam menjawab persoalan lingkungan hidup dan pemanasan global.
Ia mengemukakan bahwa negara beriklim tropis seperti Indonesia memiliki potensi beraneka ragam rumput laut bernilai ekonomi tinggi.
“Rumput laut merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan secara ekologi, ekonomi dan sosial untuk menjadi penggerak pembangunan nasional maupun global yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan.
Melalui kegiatan SeaweedFest 2021, Menteri Trenggono mengajak publik melihat perkembangan teknologi dan inovasi produk rumput laut nasional, sekaligus juga untuk mengetahui potensi dan status pemanfaatan jenis rumput laut Indonesia yang bernilai tinggi.
Dengan melihat potensi tersebut, dia berharap link and match antara hasil penelitian/pengembangan rumput laut dengan pelaku industri rumput laut guna memajukan industri rumput laut nasional.
Ajang yang digelar bersama Tropical Seaweed Innovation Network (TSIN) itu mengusung tema “Tropical Seaweed: Solution to The World”. Selama satu hari penyelenggaraan, para pengunjung disuguhkan dengan beragam inovasi produk dan teknologi rumput laut yang dibagi dalam empat paviliun yaitu State of The Art, Frontier, Blue Economy: The Solutions, dan The Enablers.
Baca juga: Kemenperin pacu hilirisasi rumput laut tingkatkan pasar ekspor
Baca juga: Malra beri kemudahan investasi dukung program "Seaweed Estate" KKP
Baca juga: Menteri KKP ingin petani rumput laut di Maluku Tenggara sejahtera
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021