Negara-negara anggota Uni Eropa (UE) akan menerima tambahan 20 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dalam tiga bulan pertama 2022 untuk meredam laju penyebaran cepat COVID-19 varian Omicron.Menjadi pusat wabah COVID-19 di dunia untuk kali kedua, Eropa sedang bersiap menghadapi gelombang baru pandemi.
"Komisi (Eropa) hari ini telah sepakat dengan Pfizer-BioNTech untuk mempercepat pengiriman vaksin mRNA ke negara-negara anggota, yang dimulai dalam beberapa pekan," demikian disampaikan Komisi Eropa dalam sebuah pengumuman pada Minggu (19/12).
Sebanyak lima juta dosis akan dikirim pada Januari, lima juta lagi pada Februari, dan tambahan sepuluh juta dosis pada Maret mendatang.
Dosis-dosis ini merupakan tambahan dari pengiriman 195 juta dosis yang sudah dijadwalkan dari Pfizer-BioNTech, sehingga jumlah pengiriman pada kuartal pertama (Q1) menjadi 215 juta.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah Komisi Eropa pada Kamis (16/12) pekan lalu mengumumkan bahwa Moderna telah setuju mempercepat pengiriman vaksin mRNA ke negara-negara Uni Eropa.
"Mengingat situasi epidemiologis yang memburuk di Uni Eropa selama beberapa bulan terakhir, vaksinasi lengkap dan peluncuran vaksin penguat (booster) tetap menjadi salah satu prioritas kesehatan utama UE," kata badan eksekutif UE itu.
Menjadi pusat wabah COVID-19 di dunia untuk kali kedua, Eropa sedang bersiap menghadapi gelombang baru pandemi.
Pada 16 Desember, 529 kasus Omicron baru dilaporkan di Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EU/EEA) berkontribusi pada total keseluruhan sebanyak 3.158 kasus yang disebabkan oleh varian tersebut, kata Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC).
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021