"Hujan deras yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Flores Timur dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi sehingga harus diwaspadai warga setempat ," katanya ketika dihubungi di Kupang, Selasa.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut, kata dia muncul akibat adanya indikasi kemunculan area yang berpotensi tumbuhnya bibit siklon (suspect area) di Laut Arafura.
Agung mengatakan suspect area mempunyai kecenderungan bergerak ke arah barat daya menuju ke wilayah selatan NTT.
Ia menyebutkan sejumlah wilayah di Flores Timur yang terdampak cuaca ekstrem yaitu Tanjung Bunga, Lewolema, Larantuka, Titehena, Wulanggitang, Demon Pagong bagian timur.
Selain itu di Pulau Adonara yaitu Ile Boleng, Adonara, Klubagolit, dan dapat meluas ke wilayah Solor Timur, Solor Selatan, Solor Barat, Adonara Timur, Adonara Barat, dan Ile Bura.
Agung mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor maupun tumbangnya pohon atau fasilitas di tempat umum.
Masyarakat, kata dia tak perlu keluar rumah atau mengendarai kendaraan di saat hujan deras terjadi jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak. Selain itu, mengamankan barang-barang atau dokumen penting agar aman dari ancaman bencana.
Ia menyarankan masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG melalui sejumlah kanal yang disediakan seperti telepon (0380)881613 atau whatsapp 081139404264, website meteoeltari.com, email met_kupang@yahoo.com maupun lewat aplikasi mobile apps INFO BMKG.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan lebat dalam sepekan ke depan di NTT
Baca juga: BMKG catat 267 kali gempa susulan akibat gempa di Laut Flores
Baca juga: BMKG minta masyarakat pesisir utara pantai Flores tetap waspada
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021