Rifat Sungkar selaku duta merek Mitsubishi Indonesia mengatakan bahwa merawat mesin turbo tidaklah sulit, namun perlu perhatian ekstra apabila mesin dalam kondisi panas.
"Mobil turbo musuhnya cuma satu yaitu panas. Kalau mobil turbo dipakai jalan panjang, rileks dulu supaya temperatur normal," kata Rifat kepada pewarta, Selasa.
Rifat mengatakan, mesin turbu menawarkan performa dan efisiensi. Namun jika pengguna salah melakukan perawatan, bukan efisiensi yang didapatkan, melainkan biaya perbaikan yang lebih mahal dari mesin biasa.
Baca juga: Kia Sorento Turbo PHEV 2022 tersedia kuartal ketiga
"Biayanya bisa mahal (jika rusak). Maka usahakan suhunya diatur, gunakan coolant yang baik," kata dia.
Faktor lain yang merugikan pemilik kendaraan apabila memaksa turbo bekerja saat mesin panas adalah konsumsi bahan bakar yang boros. Ia juga mengingatkan agar pemilik mobil menggunakan pelumas yang sesuai supaya bisa meredam panas akibat gesekan mesin.
"Ketika mesin turbo panas, mereka akan cari bagaimana mendinginkan. Masalahnya, hal yang akan dicari mesin adalah bahan bakar, jadi mesin akan lebih boros," kata dia.
"Tugas pelumas juga cukup berat. Salah pelumas membuat perputaran mesin berat dan temperatur naik, maka turbo akan membuat konsumsi BBM tinggi," kata dia.
Untuk menjaga usia komponen pada mesin turbo, disarankan juga tidak langsung mematikan mesin dalam kondisi panas, melainkan memberikan waktu cooling down sebelum menghentikan mesin.
Baca juga: Inspirasi modifikasi Honda Civic Turbo
Baca juga: Spesifikasi singkat New Audi RS 4 Avant, Wagon bermesin V6 Twin-Turbo
Baca juga: Porsche Taycan baru bisa dikontrol dari smartphone
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021