Kementerian Keuangan mengajak generasi muda untuk mempelajari ekonomi syariah guna mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional yang inklusif.
“Kami mengajak generasi muda Indonesia yang cerdas kreatif untuk mendapatkan literatur ekonomi syariah sejak dini, mulai dari minat mempelajari ekonomi islam dan keuangan hingga melakukan berbagai penelitian dan pengembangan,” kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra dalam webinar Development of Indonesia Economic & Islamic Finance, Selasa.
Wempi menyampaikan bahwa kualitas sumber daya manusia yang mumpuni sangat dibutuhkan untuk memperkuat fondasi ekonomi syariah agar Indonesia bisa menjadi produsen industri halal terkemuka di dunia. Pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mempunyai empat klaster ekosistem syariah, yakni commercial finance, social finance, halal Industries dan public communities.
“Keempat klaster ini mendukung berbagai bidang usaha di masyarakat mulai dari usaha mikro ultra hingga korporasi. Ekosistem permintaan ini membutuhkan dukungan dari sumber daya manusia, peraturan penelitian dan pengembangan, serta teknologi digital,” ujarnya.
Oleh karena itu, mulai dari 2022 hingga 2024, kata Wempi, pemerintah telah memiliki program terstrukur untuk mengembangkan talenta Islam secara bertahap dimulai pra-sekolah hingga perguruan tinggi.
Program tersebut tidak hanya terkait dengan kualitas pendidikan, tetapi juga aspek pendukung seperti peningkatan bahan ajar di berbagai buku teks, peningkatan kompetensi mengajar dan kurikulum pendidikan. Pemerintah juga akan meningkatkan program sertifikasi profesi terkait ekonomi Islam untuk mendukung ekosistem keuangan dan ekonomi syariah.
“Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang memiliki ekonomi Islam, menyebabkan program pelatihan dan sertifikasi dibutuhkan untuk tenaga kerja yang tidak berasal dari latar belakang pendidikan ekonomi dan keuangan Islam,” jelasnya.
Lebih lanjut Wempi mengatakan bahwa salah satu temuan penelitian mengenai peran perbankan syariah dan industri perbankan di Indonesia, tidak hanya sekedar berdampak pada profitabilitas, namun juga membuat industri perbankan secara keseluruhan menjadi lebih stabil.
“Hal ini merupakan pertanda baik dan potensi yang baik bagi perkembangan ekonomi Islam yang inklusif di Indonesia. Perbankan syariah dan konvensional bersinergi dengan baik untuk memajukan perekonomian nasional dan keuangan di Indonesia,” kata dia.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021