"Saya kira izin untuk pengembangan pelayaran jarak jauh perlu diberikan. Kementerian Perhubungan semoga segera menindaklanjuti, karena pelabuhan tersebut memang memenuhi syarat," kata LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Selasa.
Senator asal Jatim itu sebelumnya menyambut positif beroperasinya dermaga gerak di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, karena membuat akses dan konektivitas pulau-pulau yang ada di Madura dan Indonesia Timur semakin lancar.
"Potensi Jatim menjadi penghubung wilayah kepulauan dengan Indonesia Timur menjadi semakin terbuka. Akses ini akan memobilisasi dan memperlancar distribusi kebutuhan bahan pokok sekaligus mendukung pembangunan daerah dan penurunan biaya logistik barang dan jasa," katanya.
LaNyalla berharap keberadaan pelabuhan berdampak signifikan, terutama dalam mendukung pemerataan perekonomian, pertumbuhan perdagangan serta peningkatan aktivitas pergerakan ekonomi.
"Selain itu akan mendukung produktivitas masyarakat baik di sektor ekonomi, aktivitas sosial, pendidikan hingga berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar dia.
Sebelumnya, Dermaga gerak (movable bridge/ MB II) di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur, diresmikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Minggu, (19/12)
Dermaga gerak itu merupakan jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut. Sehingga kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga dan sebaliknya.
Dengan lokasi strategis dan aman terhadap gelombang berkedalaman hingga 20 meter dan tingkat sedimentasi yang rendah, Pelabuhan Jangkar sangat berpotensi melayani transportasi laut menuju Mataram hingga Kupang, NTT.
Baca juga: DPD dorong pemerintah beri pelatihan displai dan fotografi bagi UMKM
Baca juga: DPD janjikan dorong realisasi pembangunan docking kapal rakyat Jatim
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021