"Harapannya demikian. Skill yang dimiliki anak-anak SMK semakin kuat dan ada di dalam koordinasi Pemprov Jatim," ujarnya saat memberikan pidato pada Dies Natalis ke-57 Unesa di kampus setempat di Surabaya, Selasa.
Baca juga: Unesa masuk MURI tanda tangan nota kesepahaman terbanyak dengan SMK
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga mengapresiasi raihan yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada program itu.
Menurut dia, dalam kerja sama ini SMK di bawah koordinasi Jatim akan mendapatkan pembimbingan dari Unesa yang memiliki 10 program studi vokasi.
Kerja sama tersebut, kata Khofifah, selaras dengan program Jatim yang menjadikan pendidikan vokasi sebagai bagian dari prioritas daerah.
"Karena itu, kolaborasi tersebut penting bagi pemprov, karena magang dan merdeka belajar membutuhkan ruang yang lebih luas bagi anak-anak SMK dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi," ucapnya.
Mantan menteri sosial itu menjelaskan untuk SMA double track, pemprov dipandu oleh ITS, dan saat ini SMK bersama Unesa.
Secara spesifik, lanjut dia, setelah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentu diharapkan ada percepatan penguatan dan kemandirian, terutama dalam penguasaan spesifik skill bagi siswa SMK di Jatim.
Baca juga: Pemkab Magetan serahkan aset tanah negara untuk Unesa
Baca juga: Unesa-SMA Muhammadiyah di Sidoarjo jalin kerja sama literasi bahasa
Khofifah menyampaikan kepada pimpinan Unesa bahwa ada kebutuhan pendidikan vokasi di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Magetan.
"Saat ini kami bersama Unesa sedang mempersiapkan di Magetan, dan ternyata Tuban juga butuh. Karena penguatan TPPI dan empat tahun ke depan semoga bisa beroperasi, maka pendidikan vokasi adalah pendidikan sangat mendesak untuk wilayah Tuban," katanya.
Melihat perkembangan yang ada, menurutnya, Unesa siap menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dan akan menjadi starting dalam membangun percepatan kemandirian di berbagai bidang.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021