Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan suspek badai tropis di sekitar perairan Laut Timor dan Arafura berpotensi menguat dalam 72 jam ke depan.potensi bibit siklon adalah indikasi awal terjadinya badai tropis sehingga perlu diterapkan strategi mitigasi untuk mencegah korban jiwa.
"BMKG memonitor suspek area potensi bibit siklon yang termonitor di Laut Timor dan Arafura dalam beberapa hari ke depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui konferensi pers yang diikuti dari YouTube BMKG, Rabu pagi.
Dwikorita mengatakan potensi bibit siklon adalah indikasi awal terjadinya badai tropis sehingga perlu diterapkan strategi mitigasi untuk mencegah korban jiwa.
BMKG melalui Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis atau Tropical Cyclone Warning Center mengidentifikasi peningkatan potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal atau pola pusaran angin berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada Rabu pukul 07.00 WIB.
Suspek area potensi bibit siklon tropis termonitor di sekitar perbatasan wilayah Laut Timor dan Arafura atau sekitar perairan Selatan Kepulauan Tanimbar atau Saumlaki dalam periode dua hari ke depan seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dari Kecepatan angin sistem tersebut.
"Suspek area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan Australia," katanya.
Dwikorita mengatakan dalam 72 jam ke depan suspek area diperkirakan menguat signifikan terutama pada Sabtu (25/12) dan Minggu (26/12) ditandai dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sekitar 35 km/jam.
Potensi angin kencang diprakirakan melanda wilayah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Sementara gelombang tinggi sekitar 2,5 meter diprakirakan melanda Laut Seram, perairan Kaimana, perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tamimbar, Perairan Amamapare, Agats bagian utara dan di laut Arafura.
BMKG juga memprediksi terjadi gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di laut Flores bagian timur, perairan selatan Baubau hingga kepulauan Wakatobi, juga di Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru hingga Pulau Seram dan perairan kepulauan Kai serta perairan Fakfak.
"Berdasarkan pemodelan prediksi BMKG probabilitas potensi menjadi siklon tropis di hari Kamis atau 24 jam ke depan potensinya masih rendah, namun di hari Jumat atau 48 jam ke depan potensi meningkat dari rendah hingga sedang dan di hari Sabtu 72 jam ke depan potensi meningkat lagi dari sedang hingga tinggi dan di hari Minggu 96 jam ke depan potensinya diprakirakan menjadi tinggi," katanya.
Masyarakat diimbau menghindari daerah rentan mengalami bencana lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang tumbang, tepi pantai dengan daerah rentan lainnya terutama mulai 23 hingga 26 Desember 2021.
Baca juga: BMKG Ternate imbau antisipasi badai tropis storm mindulle
Baca juga: BMKG: Tak terdeteksi potensi badai tropis di NTT
Baca juga: Siklon tropis Kompasu terjang Filipina, 9 orang tewas
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021