"Tantangan yang dihadapi perempuan di masa yang akan datang, tidak sedikit dan cukup kompleks. Dengan terus berkembangnya teknologi 4.0, yang perlu diperhatikan dan dicarikan solusi untuk perbaikan kualitas dan kapasitas perempuan ke depan," katanya dalam acara G20 Women's Empowerment Kick-Off Meeting yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Dia menuturkan dalam forum G20, ada dua kelompok khusus yang akan mendiskusikan penguatan posisi dan isu kesetaraan bagi perempuan, yakni G20 Empower (pemerintah dan swasta) dan Women 20 (engagement group).
Baca juga: Menteri PPPA: Peran perempuan strategis capai Indonesia maju
G20 Empower akan membahas tiga tema penting, yakni akuntabilitas terhadap Key Performance Indicators (KPI) dari perusahaan untuk mendorong kepemimpinan dan penguatan posisi perusahaan di dunia kerja, peran swasta dan pemerintah untuk terus mendorong dan mendukung peran perempuan dalam Small Medium Enterprises (SME) sebagai penggerak ekonomi dan membangun kesiapan perempuan di masa depan dalam ekonomi digital.
Sementara itu, Women 20 mengusung empat isu utama, yakni mengurangi diskriminasi dan kekerasan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam ekonomi, mendorong ekonomi yang inklusif dan mendukung pertumbuhan UMKM yang dimiliki dan dikelola perempuan, membangun ketahanan sosial terutama bagi perempuan dan anak perempuan di daerah perdesaan dan disabilitas serta kesetaraan gender dalam merespons isu-isu kesehatan.
"Saya percaya bahwa Presidensi Indonesia dalam G20 ini dapat terus mendorong terciptanya aksi-aksi nyata melalui pengembangan rekomendasi, kebijakan maupun sharing pengalaman, baik melalui kolaborasi dan menggalang kekuatan bersama untuk terus mendukung kesetaraan dan mendorong posisi strategis perempuan," tutur dia.
Baca juga: Menteri: Perempuan berdaya berdampak dan menjadi inspirasi
Baca juga: MenPPPA sebut peran besar perempuan dorong perekonomian
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021