Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan gencar melakukan pengeboran sumur melalui pengoperasian 17 rig demi mencapai target tersebut.
"Mimpi kami pada 2024 mengejar produksi 270 ribu BOPD. Pada 2025, kami kejar 300 ribu BOPD," kata Jaffee dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam mendukung target produksi 300 ribu BOPD, Pertamina terus melanjutkan pengeboran secara masif.
Baca juga: Menteri ESDM nilai Blok Rokan masih potensial produksi migas
Pada 2022, perusahaan menargetkan pengeboran sebanyak 400-500 sumur dengan menambah tiga rig, sehingga totalnya akan menjadi 20 rig.
"Untuk mencapai 300 ribu BOPD tidak hanya mengebor sumur baru, namun semua ekosistemnya harus disiapkan dan ini butuh investasi yang besar," ungkap Jaffee.
Pertamina Hulu Rokan yang didirikan pada 20 Desember 2018 mulai mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021.
Selain Blok Rokan sebagai induk perusahaan Regional 1 Sumatera, PHR juga mengelola seluruh aset-aset produksi Pertamina di Sumatera.
Saat ini, Regional 1 Sumatera berkontribusi 35 persen dari total produksi minyak dan gas bumi Pertamina melalui Subholding Upstream.
Komisaris Independen PHR Reinhard Parapat berharap semua pihak mendukung kegiatan PHR sebagai salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya.
Baca juga: Pertamina tajak 47 sumur migas di Blok Rokan
"Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," pungkas Reinhard.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021