Melalui Program ini, kami berusaha membangun sebuah ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya
PT Pupuk Indonesia (Persero) berharap teknologi pertanian presisi Telkomsel dapat membantu peningkatan keuntungan atau profit bagi petani yang mengikuti Program Makmur.
Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto berharap teknologi pertanian presisi yang ditawarkan oleh Telkomsel memberikan dampak baik bagi petani yaitu dari sisi hasil panen atau produktivitas dan penghasilan meningkat.
"Melalui Program ini, kami berusaha membangun sebuah ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga bahwa Program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," kata Bob di di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis.
Dalam kesempatan sama SVP Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir menjelaskan bahwa Program Makmur di Rawamerta ini menjadi pilot project penerapan teknologi presisi untuk sektor pertanian.
Menurut Dharma, teknologi presisi milik Telkomsel ini bisa diterapkan untuk komoditi padi, tebu, jagung, dan tembakau.
Baca juga: Kementerian BUMN: Petani program Makmur raih banyak keuntungan
"Terima kasih melalui Program Makmur ini Telkomsel bisa berpartisipasi dalam teknologi pertanian. Nama program yang kita kembangkan adalah digital food ecosystem," katanya.
Dharma mengungkapkan bahwa teknologi presisi pertanian yang diterapkan dalam Program Makmur ini memberikan rekomendasi dosis pemupukan secara tepat dan efisien, sehingga produktivitas bisa optimal dan keuntungan petani meningkat.
Teknologi ini juga memberikan layanan precision sprayer sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya serta kualitas hasil tanaman.
Adapun teknologi yang diterapkan pada tanam perdana Program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ini adalah berupa drone yang dimanfaatkan dalam menebar pupuk.
Demonstrasi penggunaan teknologi drone di Karawang tersebut disaksikan oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga, Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto, SVP Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir dan sejumlah pejabat terkait.
Dharma mengatakan teknologi drone ini hanya membutuhkan waktu 10 menit dalam menebarkan pupuk per 1 hektar dari yang sebelumnya membutuhkan lima sampai tujuh hari.
Baca juga: Pupuk Indonesia targetkan 250 ribu hektare untuk program Makmur 2022
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021