Hal itu disampaikan Panglima TNI merespon usulan penambahan 1.000 tamtama TNI AD oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, saat kunjungan kerja di Manokwari, Kamis.
Andika mengatakan bahwa penambahan kekuatan di wilayah Papua Barat masih sangat dibutuhkan, sehingga ia menawarkan lebih dari usulan Gubernur Papua Barat menjadi 2.000 tamtama.
Baca juga: Panglima TNI tinjau vakisinasi massal di Manokwari Papua Barat
Baca juga: Panglima TNI perintahkan prajurit yang bawa senjata di Papua ditindak
Baca juga: Panglima TNI pelajari kekuatan AL saat kunjungi Markas Koarmada I
“Meski bukan sebagai pemilik kewenangan, karena pemilik kewenangan untuk menambah kekuatan adalah Menteri Pertahanan (Menhan), tapi saya akan bantu mendorong agar tahun depan Papua Barat ada tambahan 2000 tamtama Otsus,” ujar Andika.
Andika menuturkan, alasan Papua Barat perlu penambahan yang cukup banyak, karena untuk TNI AD di Papua Barat masih sangat jauh dari 100 persen kekuatan, dan sudah saatnya Papua Barat sejajar dengan daerah lainnya di luar pulau Papua.
“Kekuatan nyata TNI AD di Papua Barat saat ini baru 35 persen, sementara kebutuhan kita di sini harus 100 persen,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Adika, memang harus ada percepatan penambahan, dan tidak bisa sebatas mengandalkan program rekrutmen rutin tiap tahun karena kuotanya sedikit.
“Jadi inisiatif Gubernur yang sangat bagus ini saya pun akan mendorong, sehingga kekurangan 65 persen kekuatan TNI AD di Papua Barat perlu percepatan penambahan mulai tahun depan minimal di atas 50 persen,” ujarnya.
Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021