Kepala Desa Balida Syahridin di Paringin, Kamis, mengatakan penanaman pohon langka di sejumlah lokasi wisata dan bantaran sungai tersebut, sebagai upaya untuk membangun kesadaran ekologis masyarakat Balangan.
Kegiatan tersebut, kata dia, merupakan program Ecocamp yang diinisiasi Adaro sejak 2015 dengan melibatkan aparat desa dan tim exocamp ini antara lain menanam durian lahung, ramania, manggis, ginalon, maritam dan papakin.
Bibit tanaman langka ini merupakan bantuan dari Pemkab Balangan melalui program Kampung Iklim.
Baca juga: Pemprov Kalsel targetkan tanam satu juta pohon endemik
Baca juga: SBI dan DLH Kalsel tanam 10 ribu pohon Kasturi
Selain menanam pohon, program ecocamp yang bertujuan menyemai kesadaran ekologis masyarakat juga diisi kegiatan pengelolaan sampah dan pembuatan pupuk kompos.
Sebelumnya Adaro aktif mengirimkan penggiat lingkungan dari berbagai profesi maupun generasi mengikuti program Green Leader bertajuk Ecocamp yang dilaksanakan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup Bandung.
Melalui ecocamp, Adaro ingin mengajak para penggiat lingkungan menyemai benih kesadaran ekologis melalui perubahan dengan langkah sederhana.
Para peserta dapat mengenal tujuh kesadaran ekologis diantaranya mampu mengelola kelemahan dan bertanggung jawab, sederhana yaitu kesederhanaan dalam pola hidup dan pola pikir.
Termasuk kesadaran hemat dalam penggunaan sumber daya, peduli terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Selain itu bisa berbagi dengan segala keterbatasan, bermakna dalam kehidupan, dan menjadi pribadi yang membawa harapan di tengah masyarakat.*
Baca juga: Antara Kalsel tanam bibit pohon gaharu di Tahura Sultan Adam
Baca juga: Kalsel target tanam 59.000 hektare lahan kritis
Pewarta: Ulul Maskuriah/Herlina Lasmianti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021