• Beranda
  • Berita
  • FPKS-FPSI: Wisata air Surabaya harusnya terintegrasi transportasi air

FPKS-FPSI: Wisata air Surabaya harusnya terintegrasi transportasi air

24 Desember 2021 09:13 WIB
FPKS-FPSI: Wisata air Surabaya harusnya terintegrasi transportasi air
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mencoba jet ski di kawasan wisata pesisir Romokalisasri, Kota Surabaya, Senin (20/12/2021) sore. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, menilai wisata air di Kota Pahlawan seharusnya sudah terintegrasi dengan transportasi air

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Surabaya Aning Rahmawati di Surabaya, Jumat mengatakan salah satu upaya pengembangan transportasi air di Kota Surabaya yang sudah dilakukan adalah di kawasan wisata pesisir Romokalisari.

“Hanya saja, pengembangan wisata pesisir Romokalisari baru dikerjakan oleh Dinas Pariwisata dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, tapi belum masuk dalam rencana strategi (renstra) Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya dalam transportasi air,” katanya.

Mestinya, lanjut dia, ketika Pemkot Surabaya mengembangkan wisata air, setidaknya sudah terintegralistik dengan transportasi air.

“Sehingga sudah terkoneksi antara transportasi air yang dikembangkan dishub dengan wisata air Romokalisari. Kemudian juga terkoneksi dengan DKPP dalam pemberdayaan nelayan dan petani di sekitarnyam,” ujarnya.

Untuk itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini berharap, ketika sudah terintegrasi dengan transportasi air dan masuk renstranya dishub, maka pengembangan wisata pesisir lebih kuat lagi.

Lebih lanjut, Aning mengatakan, sebenarnya jika melihat renstranya dishub, pengembangan wisata air bukan saja di Romokalisari, tapi juga di Sungai Kalimas. Untuk yang di Kalimas ini pun, kata dia, masih dalam bentuk kajian, jadi bisa masuk Rentra Dishub di Tahun 2022.

Sementara itu, anggota Fraksi PSI DPRD Surabaya William Wirakusuma mengatakan transportasi sungai masuk dalam Master Plan Transportasi Surabaya 2020-2040. Tidak hanya itu, lanjut dia, tahun depan telah dianggarkan hampir Rp3 miliar dari APBD Surabaya untuk perbaikan transportasi air ini.

“Masih banyak PR yang perlu dikerjakan di tahun mendatang. Rencana terdekat aktivasi jalur Perak-Keputran juga masih perlu banyak persiapan. Berdasarkan turun lapang kemarin masalah seperti pendangkalan, pengadaan prasarana dan kebersihan sungai masih banyak ditemukan,” katanya.

Sebelumnya, lanjut dia, memang ada wacana untuk mengaktifkan kembali jalur Perak-Keputran melalui Sungai Kalimas. Jalur ini, kata dia, rencananya dimanfaatkan, baik untuk angkutan logistik maupun angkutan orang.

“Kalau sungainya dangkal, ukuran perahu yang lewat akan sangat terbatas. Selain itu juga rawan kerusakan mesin dan kecelakaan, terutama sungai di hilir utara, sisi-sisinya sudah banyak ditumbuhi rumput, tandanya sangat dangkal,” ujarnya.

Meskipun begitu, William menyampaikan bahwa sudah ada beberapa progres pekerjaan yang berjalan tahun ini, seperti wisata air dan pemasangan tempat labuh kapal. Wisata air Kalimas saat ini sudah ada dua rute, yaitu Monumen Kapal Selam-Taman Prestasi dan Taman Prestasi-Museum Pendidikan.

Menurutnya, wisata air ini penting untuk sosialisasi dan kampanye transportasi sungai karena sudah lama diatur. Tentunya hal itu bisa membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan sejumlah objek wisata menarik, berupa jet ski, berkuda hingga wisata kuliner di kawasan pesisir Romokalisasri, Kota Surabaya, bakal bisa dinikmati warga mulai Januari 2022.

Menurut Eri, dengan adanya berbagai fasilitas wisata dan tempat yang sangat mendukung untuk dijadikan wisata pesisir, makan diharapkan dapat mendongkrak pendapatan warga di sekitarnya, terutama bagi keluarga para nelayan yang bekerja di kawasan wisata ini.

"Target kami setiap kepala keluarga penghasilannya bisa Rp7 juta. Jadi dengan wisata pesisir Romokalisari ini, pendapatan para nelayan ini dapat berkembang. Karena nanti kan ada yang jualan makanan, minuman, dan penunjang wisata lainnya, karena pemandangan pesisir ini bisa dijual nantinya," katanya. 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021