"Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji merupakan salah satu program Kementerian Agama untuk membudayakan membaca Al Quran setelah shalat Magrib di kalangan masyarakat," kata Direktur Penerangan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Ahmad Jauhari di Padang, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut usai peluncuran Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji tingkat Sumatera Barat yang digelar di Asrama Haji Tabing Padang dihadiri jajaran Kementerian Agama se-Sumbar serta Kepala Madrasah dan Pondok Pesantren yang ada di daerah itu.
Dikatakannya, program tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang agamais.
"Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang terdepan dalam meluncurkan program Gemar Mengaji, dimana pencanangan program ini merupakan yang keempat setelah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten," kata dia.
Ia mengatakan, program ini ditargetkan akan diluncurkan di seluruh daerah di Indonesia sebagai langkah untuk membentuk karakter bangsa.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, Darwas mengatakan, program ini sejalan dengan Gerakan Kembali ke Surau yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
"Program Gemar Mengaji akan menumbuhkan pemahaman terhadap nilai-nilai Al Quran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata dia.
Direncanakan untuk lebih menyosialisasikan program ini akan digelar pencanangan di seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
Guna merealisasikannya, Kementerian Agama akan meminta seluruh madrasah dan Pondok Pesantren di daerah yang jumlahnya mencapai 1.000 madrasah, membiasakan muridnya membaca Al Quran 5-10 menit setiap hari selepas Maghrib.
Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kepala Biro Bina Sosial, Abdul Gafar mengatakan, pemerintah provinsi mendukung penuh program ini.
Ia mengimbau kepada para bupati/wali kota untuk mendukung program ini sehingga setiap habis Maghrib di Sumbar akan diisi dengan kegiatan membaca Al Quran. (*)
(T.KR-IWY/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011