"Kami juga dalam kesempatan ini memastikan akan memberikan pelayanan dan pengamanan secara optimal," kata Sigit.
Hal itu disampaikan Sigit saat meninjau langsung penerapan protokol kesehatan (prokes) saat malam Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, bersama dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat.
Selain memastikan penegakan protokol kesehatan di Gereja Katedral, Kapolri dan rombongan juga melakukan pengecekan di Gereja GPIB Paulus Jakarta, memastikan penerapan aplikasi PeduliLindungi, hingga kapasitas jamaat yang melaksanakan ibadah secara offline.
Dalam kegiatan tersebut Sigit menegaskan personel TNI-Polri dan pihak terkait lainnya akan terus bersinergi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat yang menjalani ibadah Natal serta merayakan Tahun Baru.
"Tentunya didukung oleh Pak Panglima dengan seluruh jajaran TNI, untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah perayaan Natal dan juga yang akan terus berjalan sampai Tahun Baru nanti, betul-betul berjalan aman lancar dan sukses," ujar mantan Kapolda Banten tersebut.
Baca juga: Kapolri minta pos pengamanan Natal dan Tahun Baru diperkuat
Pada kesempatan tersebut, Sigit juga berdialog langsung bersama perwakilan Gereja terkait pengaturan protokol kesehatan para jemaat yang hadir secara langsung.
Setelah berbincang, Sigit pun mengikuti penerapan prokes, dengan melakukan cuci tangan sebelum memasuki dua gereja yang dikunjunginya, sebagai edukasi kepada jamaat agar tetap taat protokol kesehatan.
Sigit berharap jamaat gereja mematuhi protokol kesehatan saat beribadah termasuk memaklumi aturan kapasitas ketersiaan tempat ibadah, dan penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"Sebagaimana diatur bahwa saat ini dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dan sisanya dilaksanakan secara virtual," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Sigit menerangkan, penguatan prokes sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus aktif virus corona SAR-CoV-2 usai periode Natal dan Tahun Baru. Mengingat, pada tahun sebelumnya, terjadi penambahan kasus COVID-19.
Sigit menyatakan, pengalaman tahun lalu dijadikan pembelajaran dan evaluasi agar hal yang serupa tidak kembali terulang. Dengan begitu, tren positif pengendalian COVID-19 yang dewasa ini membaik dapat dipertahankan meskipun usai Natal dan tahun baru.
Baca juga: Kapolri terbitkan telegram pengamanan Natal dan tahun baru
"Ini masih bisa kita pertahankan karena pengalaman di Natal dan tahun baru lalu terjadi peningkatan dua setengah kali lipat dan terus naik pada saat kemudian masuk di hari Raya Idul Fitri. Tentunya ini jadi pembelajaran kita semua, walaupun angka COVID-19 kita saat ini sudah baik," papar Sigit.
Sigit pun berharap dengan penanganan dan pengendalian COVID-19 yang terus berjalan optimal tidak ada lonjakan di akhir hingga awal tahun 2022 mendatang.
Oleh karenanya, Ia menekankan, kepada seluruh pihak untuk tidak abai dan lengah dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Apalagi, di 160 negara, saat ini sedang menghadapi varian baru COVID-19, Omicron. Di Indonesia sendiri, berdasarkan informasi Kemenkes telah ditemukan kasus Omicron.
"Semua yang telah kita raih bisa kita pertahankan. Apalagi saat ini kita tahu bahwa varian baru sedang berkembang hampir 160 negara dan delapan sudah masuk ke Indonesia," kata Sigit mengingatkan.
Untuk itu, Sigit menekankan masyarakat Indonesia harus tetap harus laksanakan protokol kesehatan secara kuat guna mengendalikan COVID-19 dan mencegah meluasnya varian Omicron.
"Kami ucapkan terima kasih atas pelaksanaan yang ada. Sehingga proses perayaan Natal tetap bisa berjalan walaupun dengan prokes yang ketat," tutup Sigit.
Baca juga: Kapolri minta pengawasan karantina PPI diperketat
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021