Dikutip Yonhap, Sabtu, raksasa teknologi Korea Selatan itu mengatakan tindakan darurat tersebut tidak mempengaruhi produksi, karena telah sepenuhnya memanfaatkan pekerja pabrik yang tinggal di asrama perusahaan.
Baca juga: Samsung mantapkan investasi Rp242,6 triliun di Texas buat pabrik chip
"Pabrik saat ini beroperasi penuh," kata seorang pejabat perusahaan.
Dia menambahkan bahwa pihaknya mengamati dengan cermat perkembangan situasi dan perusahaan sedang mengerjakan langkah-langkah jika lockdown berlarut-larut dan mulai menghambat produksi.
Otoritas kesehatan kota memberlakukan langkah-langkah jaga jarak sosial yang ketat pada Rabu malam, mengharuskan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah dan melarang perjalanan atau kegiatan yang tidak penting untuk memperlambat penyebaran virus.
Perusahaan dikatakan sedang mempertimbangkan langkah-langkah, seperti memiliki pekerja penting yang tinggal di fasilitas perusahaan untuk meminimalkan kontak mereka dengan orang luar dan berkonsultasi dengan pihak berwenang China untuk memungkinkan mereka terus bekerja.
Samsung Electronics sejauh ini telah menginvestasikan lebih dari 25 miliar dollar AS di kompleks manufaktur Xi'an, satu-satunya fasilitas luar negeri Samsung yang memproduksi chip memori flash NAND.
Pabrik pertama mulai beroperasi pada 2014 dan pabrik kedua dibuka tahun lalu. Digabungkan, kompleks Xi'an, yang mempekerjakan lebih dari 3.300 pekerja, diperkirakan menghasilkan sekitar 40 persen produk flash NAND perusahaan.
Samsung adalah penyedia flash NAND terbesar di dunia dengan 34,5 persen pangsa pasar pada kuartal ketiga, menurut firma analis TrendForce.
Baca juga: Samsung akan bangun pabrik "chip" lagi di AS
Baca juga: Bos Samsung sambangi AS jelang pembangunan pabrik chip Rp242 triliun
Baca juga: Pabrik chip Samsung akan dapat keringanan pajak di Texas
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021