Penyerahan apresiasi untuk peraih medali DKI dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut rencananya secara simbolis diserahkan Gubernur Anies Baswedan pada Rabu (22/12) lalu. Namun acara tersebut mundur setelah atlet ibu kota mengeluh dan kecewa karena tak ada kenaikan bonus dari PON edisi-edisi sebelumnya.
Misalnya, pelari Odekta Elvina Naibaho yang mengatakan apresiasi yang diberikan tidak berubah dari lima tahun yang lalu. Bahkan untuk peraih medali perak cenderung menurun. Selain itu, pajak yang dibebankan kepada atlet dinilai memberatkan.
"Akumulasi bonus untuk tiga medali emas, pajaknya mencapai Rp125 juta," ujar Odekta yang meraih tiga emas PON Papua pada nomor 5.000 meter, 10.000 meter dan maraton kepada pewarta belum lama ini.
Mendegar hal tersebut, Anies Baswedan pun berjanji akan menaikkan bonus. Namun, butuh waktu karena harus ada landasan yang mengatur pemberian apresiasi kepada atlet berprestasi.
Baca juga: Anies Baswedan janji naikkan bonus atlet DKI peraih medali PON Papua
Saat ini, aturan terkait bonus tertuang dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1203 Tahun 2018 Tentang Satuan Biaya Kegiatan Keolahragaan dan Kepemudaan serta Penghargaan Prestasi Olahraga dan Pemuda pada Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.
Isinya tercantum bonus untuk peraih emas perorangan untuk level nasional diganjar bonus Rp200 juta, perak sebesar Rp50 juta dan perunggu Rp30 juta.
Sementara untuk pelatih yang atletnya meraih emas perorangan mendapat bonus sebesar Rp60 juta, kemudian pelatih yang atletnya menyabet perak Rp30 juta dan perunggu Rp20 juta. Keputusan Gubernur itu menjadi acuan pada awal pemberian bonus PON Papua.
Sedangkan pada PON Jawa Barat, nominal yang diberikan, kata Odekta, peraih emas dan perunggu sama. Namun, untuk perak saat itu sebesar Rp75 juta.
"Nilai jumlah bonus atlet dan pelatih juga terlalu jauh. Walaupun harus menunggu tidak apa-apa. Peraturannya diubah, jadi tidak mengulang lagi status yang sama," kata Odekta.
Hal senada juga diungkapkan Emilia Nova, peraih emas nomor 100m lari gawang putri dan perunggu nomor 4x100m estafet putri. Dia berterima kasih kepada gubernur yang telah mendengar keluhan atlet DKI.
"Bersyukur karena akhirnya didengar, dan kami protes untuk mengingatkan saja, karena kami berjuang mati-matian untuk PON," pungkas Emilia Nova.
Baca juga: Atlet PON dari DKI dapat penghargaan pada Hari Sumpah Pemuda
Emilia pun berharap aturan terbaru terkait bonus bisa selesai sebelum akhir tahun ini. "Katanya beberapa hari ini akan diusahakan aturannya selesai. Semoga tidak lewat akhir tahun."
Sebelumnya, Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta Jamron juga menyambut baik niatan Anies Baswedan untuk menaikkan bonus peraih medali PON Papua.
"KONI DKI senang karena sesuai harapan atlet juga. Gubernur bilang kepada kami akan memperbaiki aturannya dulu supaya semuanya senyum bahagia. Untuk perubahannya, tentu ada penambahan. Selain itu, pajak juga akan ditanggung Pemerintah Daerah (Pemda)," terang Jamron.
Lebih lanjut, dia pun berharap penyerahan bonus bisa dilaksanakan tahun ini.
"Meskipun waktunya mepet, semoga bisa dilaksanakan secepatnya. Pun jika tidak tahun ini, mohon bersabar karena situasi pandemi COVID-19. Tapi semuanya sudah ada datanya," tambah Jamron.
Baca juga: Medali emas lompat tinggi putra direbut atlet DKI Rizky Gushafa
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021