Kevin De Bruyne, Riyad Mahrez, Ilkay Gundogan dan Raheem Sterling membuat City nyaman memimpin 4-0 hingga turun minum. Kenyamanan itu terancam ketika Leicester mencetak tiga gol dalam sepuluh menit di sepertiga awal babak kedua lewat James Maddison, Ademola Lookman dan Kelechi Iheanacho.
Namun, anak-anak asuh Pep Guardiola bisa mengembalikan konsentrasi mereka dan gol dari Aymeric Laporte serta gol kedua Sterling mengunci kemenangan 6-3 bagi City.
Kemenangan itu memantapkan posisi City --yang menang sembilan laga beruntun-- di puncak klasemen dengan koleksi 47 poin, unggul enam poin atas Liverpool yang pertandingannya ditangguhkan.
Sedangkan Leicester yang menelan kekalahan kedua dalam tiga laga terakhir melorot dengan sendirinya ke urutan kesepuluh karena kalah selisih gol dari Aston Villa, meski sama-sama mengoleksi 22 poin, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Baca juga: Positif Covid-19, Vieira absen dampingi Palace bertandang ke Tottenham
Pertandingan baru berusia lima menit ketika City membuka keunggulan mereka lewat aksi De Bruyne menghindari hadangan Jannik Vestergaard setelah menerima umpan kiriman Fernandinho dan menyelesaikannya dengan sepakan melengkung yang menjauh dari jangkauan kiper Kasper Schmeichel.
Periode awal pertandingan kian memburuk bagi Leicester sebab wasit Chris Kavanagh menghadiahi tendangan penalti untuk tuan rumah seusai meninjau pelanggaran Youri Tielemans terhadap Aymeric Laporte di monitor VAR tepi lapangan.
Mahrez menjadi algojo dan tanpa ampun melesakkan bola ke gawang bekas timnya untuk menggandakan keunggulan City 2-0 pada menit ke-14.
Leicester berusaha membalas, tetapi kiper Ederson Moraes melakukan dua penyelamatan gemilang atas tembakan Maddison dan sepakan Ayoze Perez.
Kinerja Ederson dibayar lunas oleh rekan-rekannya yang menambah keunggulan pada menit ke-21 saat Gundogan tinggal menyambar bola muntah hasil antisipasi tak sempurna Schmeichel atas umpan tarik Joao Cancelo.
Baca juga: Newcastle harus realistis di bursa transfer musim dingin, kata Howe
Leicester kian terbenam saat Tielemans melakukan pelanggaran lagi di dalam kotak terlarang terhadap Sterling dan wasit kembali menunjuk titik putih. Sterling menghadapi sendiri bola di titik putih dan menyarangkannya ke pojok kanan atas gawang demi membuat kedudukan jadi 4-0 bagi City.
Skor 4-0 tak berubah hingga turun minum, kendati City setidaknya punya dua peluang bagus untuk menambah marjin lewat Sterling dan De Bruyne tetapi Schmeichel kali ini mampu melakukan penyelamatan sempurna.
Penampilan di bawah standar yang diperlihatkan Tielemans berlanjut di babak kedua dan nyaris harus dibayar mahal Leicester pada menit ke-53, beruntung kali ini Daniel Amartey pasang badan untuk menghalau tembakan voli Mahrez.
Dua menit berselang, peruntungan Leicester sepertinya berubah ketika Laporter gagal mengantisipasi serangan dan Maddison menyelesaikan kerja sama umpan satu dua bersama Iheanacho dengan sepakan mendatar yang memperkecil ketertinggalan tim tamu 1-4.
Baca juga: Gerrard ingin sulap Villa kembali jadi klub hebat di Inggris
Momentum Leicester berlanjut ketika Lookman mencetak gol kedua tim tamu pada menit ke-59 yang disusul sambaran Iheanacho atas bola muntah hasil tembakan Maddison demi memangkas skor jadi 3-4 enam menit kemudian.
Namun, City menemukan kembali konsentrasi mereka dan Laporte membuat kedudukan jadi 5-3 lewat keberhasilannya menanduk umpan sepak pojok Mahrez pada menit ke-69.
Marjin dua gol membuat pertandingan berlangsung semakin terbuka, tetapi Sterling mengunci kemenangan 6-3 bagi City ketika mencetak gol keduanya tiga menit jelang bubaran waktu normal.
Di pertandingan selanjutnya, City akan bertandang ke markas Brentford pada Rabu (29/12), sehari setelah Leicester menjamu Liverpool di Stadion King Power.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021