Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan penyiapan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa depan harus mengadopsi isu-isu Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) seperti bisnis hijau (green economy).
"Green economy kan sekarang sudah menjadi standar ekonomi global dalam perdagangan apapun dan investasi, kita harus sudah melihat ke arah sana. Produk UMKM ke depan harus masuk green economy," kata Teten dalam acara Temu Wicara Pemenang Kompetisi Wirausaha Inovasi 2021, Jakarta, Senin.
Kegiatan ini merupakan apresiasi wirausaha muda berbasis inovasi dan berkelanjutan yang merupakan hasil dua kompetisi bertaraf internasional hasil kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian UKM dan Startup dari Korea Selatan (Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea).
Sejalan dengan tema yang diangkat dalam kerja sama Indonesia-Korea Selatan (Korsel), pihaknya mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan kesadaran akan bisnis hijau yang mendukung SDGs dengan prinsip usaha yang menerapkan dimensi people (sosial), profit (ekonomi), dan planet (lingkungan).
Baca juga: Teten: Kerja sama dengan Korsel agar UMKM berdaya saing global
"Saya berharap kerja sama ini bisa betul-betul ada transfer pengetahuan, transfer teknologi, dan transfer modal bisnis sehingga UMKM kita sudah siap go global," kata Teten.
Ia juga memastikan Indonesia siap membuka kerja sama dengan Korsel karena negara tersebut menjadi tolak ukur (benchmark) untuk pengembangan UMKM, sebagaimana Jepang dan China.
Selain itu, ia mengharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan daya saing UMKM Indonesia dan menambah persentase kewirausahaan nasional yang baru tercatat 3,47 persen.
"Untuk menjadi negara maju perlu mencapai angka 10-14 persen," sebut Teten.
Baca juga: Teten sebut Kementerian Koperasi dan UKM sangat vital bagi ekonomi RI
Baca juga: Teten Masduki targetkan peningkatan jumlah wirausaha perempuan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021