"Porang akan menjadi komoditas unggulan jika petani memiliki tekad yang kuat dan bersungguh-sungguh dalam mengembangkan tanaman ini," kata Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Senin.
Al Haris menjelaskan tanaman porang merupakan hal baru bagi Provinsi Jambi. Saat ini luas lahan pertanian Porang di Jambi mencapai 300 hektare.
Menurut Al Haris, tanaman porang sudah menjadi primadona bagi petani untuk dibudidayakan, sehingga porang menjadi salah satu komoditas unggulan di Indonesia.
Baca juga: Mendorong budi daya porang di sela tanaman perkebunan
Dengan demikian, tanaman porang memiliki peluang yang besar di sektor pertanian, karena tanaman tersebut pada umumnya di ekspor ke luar negeri. Sehingga, diharapkan porang juga dapat menjadi komoditas unggulan Provinsi Jambi.
"Pemerintah Provinsi Jambi akan mendukung budi daya porang ini melalui bantuan dalam bentuk alat mesin pertanian dan memastikan pangsa pasar porang agar harga pasar komoditas tetap stabil. Kita juga mencoba untuk melakukan hilirisasi, sehingga nanti para petani menjual dalam bentuk jadi, bukan bahan mentah saja," kata Al Haris.
Provinsi Jambi memiliki lahan pertanian yang cukup luas untuk mengembangkan komoditas porang tersebut. Selain itu, tanaman porang juga dapat dikembangkan di lahan perkebunan milik masyarakat seperti pada perkebunan kelapa sawit, karena tanaman porang dapat di tanam di sela-sela pohon tersebut. Hal itu dikarenakan porang merupakan jenis tanaman yang mudah ditanam.
Baca juga: Pacu hilirisasi, Kemenperin dorong inovasi produk turunan porang
Baca juga: Unsri Palembang kembangkan budi daya porang sebagai tanaman sela
"Kita memiliki lahan yang cukup luas untuk membudidayakan tanaman porang ini, kita bisa menanamnya di lahan sawit atau di tengah-tengah lahan perkebunan yang kita miliki," kata Al Haris.
Gubernur Jambi menginstruksikan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi untuk membantu petani tanaman porang mulai dari proses penanaman sampai proses penjualan, terutama dalam memastikan pangsa pasarnya, karena porang tersebut sudah menjadi program Presiden Joko Widodo dan menjadi konsumsi dunia.
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021