"Secara visual asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan instensitas tebal dan tinggi 500 meter di atas puncak kawah," kata petugas PPGA Semeru, Liswanto dalam laporan tertulisnya di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Selain itu, lanjut dia, secara visual gunung api tampak jelas dan untuk aktivitas kegempaan tercatat guguran sebanyak tiga kali kejadian dengan amplitudo 2-4 mm dengan durasi 20-30 detik.
"Status Gunung Semeru pada level III atau siaga, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi)," tuturnya.
Baca juga: Bakamla kirim paket bantuan untuk pengungsi letusan Semeru
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda luasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Liswanto mengatakan masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: BNPB: Penanganan bencana Semeru masuk transisi darurat ke pemulihan
Baca juga: Pemkot Solok serahkan 1 ton rendang untuk korban erupsi Gunung Semeru
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021