"Kondisi klinis yang bersangkutan ini tidak bergejala. Jadi sama sekali kita tidak temukan gejala sampai dengan hari ini," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Nadia menjelaskan, Kementerian Kesehatan memantau kondisi pria berusia 37 tahun yang terinfeksi Omicron itu sejak dia didiagnosis tertular COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan antigen dan tes RT-PCR pada 20 Desember 2021 hingga saat ini.
"Tidak ada gejala khusus ataupun tidak ditemukan gejala, artinya orang ini adalah tanpa gejala," katanya.
Menurut Nadia, pasien itu sedang menjalani karantina di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso Jakarta.
"Kita ingin memastikan, meminimalisasi kemungkinan penularan yang mungkin terjadi, karena kita tahu, fasilitas untuk RSPI Sulianti Saroso itu jauh lebih baik dari pada isolasi, sambil kita mempelajari pola klinis daripada Omicron yang tertular dengan transmisi lokal ini," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, upaya pengendalian infeksi di RSPI Sulianto Saroso dinilai lebih baik dan lebih ketat dibandingkan di fasilitas karantina.
Pasien pertama yang mengalami transmisi lokal Omicron tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau riwayat kontak dengan pelaku perjalanan dari luar negeri. Sebelum dinyatakan tertular Omicron dia tercatat melakukan perjalanan dari Medan ke Jakarta.
Baca juga:
Kemenkes deteksi transmisi lokal pertama Omicron di Indonesia
Pemerintah terapkan empat strategi untuk atasi penularan Omicron
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021