Sejak diluncurkan pada awal 2020, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi bagian dari solusi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, serta memberikan pengalaman tak ternilai bagi mahasiswa.
Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program itu memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja.
Terdapat delapan kegiatan utama Kampus Merdeka yakni pertukaran pelajar, magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi atau proyek independen, dan membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik.
Melalui program MBKM tersebut, mahasiswa didorong untuk lebih banyak beraktivitas di luar kampus dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya, entah itu di perusahaan maupun di masyarakat.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam mengatakan sejumlah program MBKM diikuti oleh sekitar 12.800 mahasiswa pada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 21.700 mahasiswa pada program Kampus Mengajar (KM), 8.200 mahasiswa pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Pada program Kampus Mengajar, Kemendikbudristek menerjunkan puluhan ribu mahasiswa untuk turut membantu siswa pada jenjang SD dan SMP dalam proses pembelajaran pada masa pandemi COVID-19. Pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 terkendala infrastruktur, ketersediaan gawai, hingga tingkat literasi terutama di kawasan terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
Program itu merupakan solusi bagi sekolah dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, adaptasi teknologi, dan administrasi manajerial di tengah masa pandemi COVID-19.
Nizam menambahkan dalam program Kampus Mengajar mahasiswa mendapatkan bantuan potongan UKT, bantuan biaya hidup, dan konversi SKS sampai dengan 12 SKS.
Program Kampus Mengajar angkatan pertama, Kemendikbudristek mengirim sebanyak 10.000 mahasiswa. Kemudian pada angkatan kedua, Kemendikbudristek mengirimkan sebanyak 20.000 mahasiswa.
“Pada program Kampus Mengajar angkatan ketiga, kami akan kirim lebih banyak lagi,” kata Nizam.
Dia menambahkan dengan kerja keras semua pihak, juga mahasiswa, dapat memberikan bekal literasi dan numerasi pada siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah di Tanah Air. Sehingga, dapat memberikan manfaat dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, katanya.
Nizam menjelaskan kehadiran para mahasiswa di pelosok negeri, memberikan pengalaman baru tidak hanya bagi siswa, tetapi juga mahasiswa. Kemendikbudristek kembali meluncurkan Kampus Mengajar angkatan ketiga karena respons guru, siswa dan mahasiswa yang tinggi.
Pada progam IISMA, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar selama satu semester di luar negeri. Nizam menambahkan para pemimpin masa depan harus memiliki wawasan global, jejaring dan persahabatan internasional, sehingga kemajuan dan keunggulan di tingkat dunia bisa dibangun bersama-sama.
Baca juga: Kemendikbudristek : MBKM tingkatkan daya saing bangsa
Baca juga: Kemendikbudristek: MBKM siapkan lulusan yang sesuai dinamika kerja
Bangkit
Selain itu, Kemendikbudristek bersama sejumlah mitra seperti GoTo, Traveloka dan Google menyelenggarakan program Bangkit. Pada 2021, program tersebut diikuti sebanyak 2.500 lulusan, 30 persen diantaranya perempuan dan sekitar 69 persen berasal dari kota menengah dan kecil dan melahirkan sebanyak 15 proyek inkubasi.
Sebanyak 490 lulusan Bangkit 2021 telah mendapatkan pekerjaan. Raihan Bangkit 2021. Head of Brand Reputation Marketing Google Indonesia, Muriel Makarim, mengatakan jumlah itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan sertifikasi Android Google tertinggi.
Untuk metode belajar, sebagian besar adalah daring dengan rata-rata 908 jam, yang terdiri dari belajar mandiri, menghadiri kelas, mengerjakan proyek dalam tim, serta refleksi dan konsultasi.
Pada 2022, pihaknya menargetkan program tersebut dapat menjangkau 3.000 mahasiswa dari seluruh wilayah di Tanah Air. Terdapat tiga program utama pada 2022 yakni machine learning, cloud computing dan mobile programming.
Bangkit merupakan program kesiapan karier yang diinisiasi oleh Google yang dirancang bersama para mitra untuk mencetak talenta digital berkaliber tinggi.
Selain mendapatkan kompetensi teknis, peserta juga mendapatkan kompetensi nonteknis seperti berpikir kritis, manajemen waktu, komunikasi profesional, adaptabilitas, valuasi perusahaan rintisan, digital branding dan komunikasi saat wawancara.
Terdapat sejumlah manfaat mengikuti program tersebut diantaranya kurikulum dan instruktur industri, konversi hingga 20 SKS, raih karier sukses di perusahaan IT terdepan melalui career fair, sertifikasi global, serta dukungan pendanaan serta mentor untuk proyek terbaik.
Pada awal pandemi COVID-19, Kemendikbudristek menerjunkan ribuan mahasiswa menjadi relawan COVID-19. Tidak hanya mahasiswa kedokteran, tetapi juga mahasiswa dari berbagai program studi. Bahkan pada saat program vaksinasi berjalan, relawan mahasiswa diterjunkan untuk menjadi vaksinator dan mempercepat jalannya vaksinasi.
Kemendikbudristek menyatakan program MBKM memiliki dampak positif bagi mahasiswa. Program tersebut tidak hanya membawa mahasiswa mengembangkan kompetensi teknisnya, tetapi juga mengasah kompetensi nonteknis.
Program itu juga dapat membawa mahasiswa mengenali berbagai permasalahan-permasalahan nyata yang ada di lapangan sehingga mahasiswa mempunyai kapasitas baru untuk menjadi SDM di masa depan yang siap untuk berpengalaman hari ini dan merancang di hari esok.
Baca juga: Kemendikbudristek pastikan hak mahasiswa peserta MBKM terpenuhi
Baca juga: Kemendikbudristek: Program MBKM melihat kegigihan mahasiswa
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021