Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy dalam paparannya pada rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa, mencatatkan laba bersih sampai kuartal III adalah 120 persen dari target laba bersih pada kuartal III yakni Rp469,569 miliar.
Sementara, dari segi pendapatan sampai dengan kuartal III tahun 2021 Bank DKI sudah merealisasikan pendapatan senilai 76,75 persen atau Rp3,52 triliun dari target pendapatan perusahaan sampai dengan akhir 2021 yakni Rp4,59 triliun.
Baca juga: DPRD DKI wajibkan Ancol transparan soal pinjaman dari Bank DKI
Baca juga: Bank DKI: Penyaluran kredit ke Ancol tidak terkait Formula E
Strategi perusahaan ke depannya, kata Fidri, perusahaan akan merealisasikan rencana "initial public offering" (IPO) atau masuk bursa pada 2022.
Rencana IPO tersebut juga diiringi dengan beberapa aspek lainnya yang merupakan strategi perusahaan mengembangkan bisnis tahun depan, yakni aspek transformasi bisnis, transformasi digital dan operasional, serta transformasi "human capital and culture".
Kabar IPO Bank DKI ini, sudah muncul sejak 2018, tapi rencana tersebut batal direalisasikan karena beberapa hal yang dinilai menjadi penyebab.
Di antaranya, kondisi pasar saham yang anjlok pada 2019 karena dipengaruhi konstalasi politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) serentak, ditambah dengan pergantian DPRD DKI Jakarta ketika Pemilu pun dinilai turut memberi pengaruh.
Baca juga: Bank DKI kucurkan kredit Rp1,1 triliun untuk ketahanan pangan
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021