"Trisakti adalah negara yang mempunyai kedaulatan atau berdaulat dalam bidang politik, mandiri atau berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian atau berjatidiri dalam kebudayaan. Ini penting untuk membentuk NKRI yang benar-benar tangguh dan berjaya," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan itu sehubungan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2011, sekaligus memberi refleksi serta kontemplasi atas pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 saat pertama kali Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dicetuskannya.
"Yang juga harus kita lakukan sekarang adalah menjadikan Pancasila sebagai `working ideology` yakni nilai yang menjadi kerangka kerja pembentuk kebijakan. Karena itu, seperti yang saya katakan tadi, para pelaksana kebijakan harus ada `political will` dan keberanian untuk mewujudkan amanat Trisakti," kata cucu Bung Karno ini.
Terkait peringatan Hari Lahir Pancasila, Puti Guntur Soekarno berpendapat, ini memang perlu dilakukan, tetapi jangan sebatas seremonial saja.
"Yang terpenting adalah pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak menjadi sekedar simbol, tetapi menjadi nilai-nilai dalam berkehidupan dan berbangsa," ujarnya.
Terlebih, katanya, saat berbagai masalah terjadi pada bangsa ini sekarang, yang mendorong semuanya berpaling pada kekuatan Pancasila sebagai sandaran solusi sekaligus pemersatu.
"Saatnya untuk menggali kembali nilai-nilai Pancasila sesuai dengan pemikiran sang penggalinya Bung Karno," tegasnya.
Ia menunjuk ungkapan Bung Karno, "Pancasila merupakan dasar, filosofi, meja statis sekaligus `leitstar` dinamis, dan bintang penunjuk arah."
"Ini maksudnya penunjuk, penuntun di saat kegundahan dan terjadi `disorientasi` persatuan pada bangsa ini. Karena itu, jadikan Pancasila sebagai `working ideology`, nilai yang menjadi kerangka kerja pembentuk kebijakan," kata Puti Guntur Soekarno.(*)
(T.M036/E005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011