"Kami tak mau memberikan kesempatan itu untuk Indonesia," ujar Polking dalam konferensi pers virtual setelah laga leg pertama, Rabu (29/12) malam, yang diikuti di Jakarta.
Menurut juru taktik berkewarganegaraan Brazil-Jerman itu, sama sekali tidak ada alasan bagi skuadnya untuk berleha-leha meski menang 4-0 pada leg pertama.
Andai Thailand terbawa suasana, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan dan bisa saja menyamakan atau melampaui agregat.
Baca juga: Pelatih Thailand klaim berhasil patahkan taktik Indonesia
"Saya belum berpikir pertandingan final ini selesai. Kita sudah pernah melihat ada tim terbaik dengan pemain terbaik di dalamnya yang kalah ketika sudah menang 4-0," tutur Polking.
Salah satu yang bisa dijadikan contoh adalah saat klub Spanyol, Barcelona mampu menyingkirkan tim Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) dari Liga Champions UEFA musim 2016-2017 meski kalah 0-4 pada leg pertama.
Barcelona secara luar biasa menang 6-1 pada leg kedua untuk lolos ke babak perempat final.
Baca juga: Indonesia tolak menyerah meski kalah 0-4 leg pertama dari Thailand
"Agar situasi tidak diinginkan tak terjadi, kami harus mempersiapkan diri dengan baik, memulihkan diri dengan benar. Kami juga mau mengecek kondisi pemain yang cedera. Intinya, kami akan berlaga di leg kedua dengan konsentrasi penuh," kata Polking.
Tim nasional Thailand menundukkan Indonesia dengan skor 4-0 pada laga leg pertama final Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Singapura, Rabu malam.
Dua dari empat gol Thailand dijaringkan oleh Chanathip Songkrasin dan sisanya disumbangkan Supachok Sarachart serta Bordin Phala.
Indonesia harus menang dengan selisih minimal lima gol pada leg kedua untuk menjadi juara.
Pertandingan leg kedua final Piala AFF 2020 akan digelar pada Sabtu (1/1) malam di Stadion Nasional, Singapura.
Baca juga: Shin Tae-yong akui Thailand lebih baik dan berpengalaman
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021