"Apa yang sudah kita raih pada periode pertama perlu kita tingkatkan dan juga kita perlu menjalin kerja sama yang lebih erat dengan semua stakeholder," ujar Kepala BRGM Hartono dalam refleksi akhir tahun BRGM di Jakarta pada Kamis.
Hartono menyebut dalam periode pertama BRGM, yang dulunya bernama Badan Restorasi Gambut dan memiliki masa tugas sampai 2020, tugas restorasi gambut dapat diselesaikan dengan baik dan hasilnya dapat dilihat dalam perannya dalam mengurangi frekuensi kebakaran di lahan gambut.
Baca juga: KLHK siapkan sistem monitoring kegiatan restorasi perusahaan HTI
Dengan perpanjangan masa tugas BRGM sampai 2024 serta penambahan tugas untuk melakukan juga rehabilitasi mangrove maka tugas yang dihadapi badan itu disebut Hartono bukan tugas yang ringan.
Peningkatan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, ujarnya, dapat membantu BRGM untuk menyelesaikan tugas berat tersebut.
BRGM pada 2021 telah melakukan rehabilitasi mangrove dengan realisasi taman di lahan seluas 34.911,72 hektare atau melebihi target 33.000 hektare yang ditetapkan untuk tahun ini.
Sementara untuk restorasi gambut pada tahun ini ditargetkan dan telah tercapai di lahan seluas kurang lebih 300.000 hektare yang dilakukan dengan strategi rewetting, revegetation dan revitalization atau pembasahan ulang, revegatasi dan revitalisasi lahan.
Demi menjaga agar volume air selalu menggenang dan membasahi gambut di sekitarnya, dibangun 774 sekat kanal, 75 sumur bor dan 18 titik penimbunan kanal. Dampak dari upaya ini adalah efektif dalam mencegah terjadinya kekeringan pada lahan gambut.
Selanjutnya, juga dilakukan upaya revegetasi atau penanaman kembali lahan gambut dengan jenis-jenis tanaman yang bernilai konservasi dan ekonomis pada 760 hektare lahan gambut. Untuk memperkuat upaya ini, BRGM telah menyalurkan 257 paket revitalisasi ekonomi kepada masyarakat di sekitar ekosistem gambut.
Baca juga: Tiga desa di Musi Banyuasin bentuk Masyarakat Peduli Restorasi gambut
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021