Klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS turun dalam minggu menjelang Natal dan daftar tunjangan turun ke level terendah era pandemi minggu sebelumnya, data menunjukkan, menandakan tidak ada dampak pada pekerjaan dari varian Omicron yang menyebar dengan cepat.
Laporan yang lebih baik dari perkiraan pada awalnya membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average ke tertinggi sepanjang masa pada Kamis (30/12/2021), memperpanjang rekor mereka sebelum surut di akhir perdagangan.
Penurunan klaim pengangguran terjadi bahkan ketika infeksi COVID-19 di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut, data Reuters menunjukkan.
"Pasar bosan tentang banyak risiko yang berasal dari Omicron saat ini dalam hal pertumbuhan dan rantai pasokan," kata Adam Button, kepala analis mata uang di ForexLive.
Volume perdagangan yang rendah juga berarti bahwa pergerakan di pasar kemungkinan besar dibesar-besarkan, tambahnya. "Pada umumnya, akhir tahun didominasi oleh aliran dana, bukan fundamental," katanya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, terakhir naik 0,158 persen pada 95,976, setelah negatif di sesi sebelumnya.
"Pasti ada optimisme hati-hati di sekitarnya, meskipun dolar sebagian besar baru pulih dari penurunannya kemarin sore," kata Kit Juckes, kepala strategi valas di Societe Generale di London.
Optimisme itu bisa dilihat dalam dolar yang menjauh dari safe-haven yen Jepang, katanya.
Yen menyentuh 115,205 per dolar, terlemah dalam sebulan dan tidak jauh dari palung November di 115,51. Euro turun 0,19 persen pada 1,1325 dolar AS setelah menyentuh level tertinggi satu bulan pada Rabu (29/12/2021).
Sterling menguat 0,13 persen menjadi 1,3506 dolar AS. Sementara itu, lira Turki terus merosot dan anjlok 4,68 persen menjadi sekitar 13,1 per dolar, setelah jatuh 6,9 persen pada Rabu (29/12/2021).
Bitcoin stabil setelah dua hari kerugian. Mata uang kripto terbesar di dunia itu terakhir naik 0,72 persen pada 47.568 dolar AS, jauh dari tertinggi sepanjang masa sekitar 69.000 dolar AS pada November.
Baca juga: Rupiah ditutup melemah jelang tutup tahun 2021
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021