"Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu gerbang udara utama Pulau Bali, serta dalam hal ini adalah pintu gerbang utama dalam transportasi udara delegasi, secara prinsip siap untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 2022," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya secara khusus menyiapkan alur khusus di terminal internasional dan domestik yang diperuntukkan bagi delegasi, baik saat kedatangan maupun keberangkatan.
AP I menyiapkan fasilitas Gedung VIP untuk delegasi VIP I, yaitu Presiden RI, kepala negara, serta kepala pemerintahan negara peserta KTT, serta untuk delegasi VIP II yang terdiri dari pejabat negara setingkat menteri negara peserta KTT.
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai masuk 10 besar protokol kesehatan terbaik
"Di gedung VIP, telah disiapkan mekanisme pemeriksaan kesehatan, imigrasi, dan bea cukai. Kami juga telah mengalokasikan parking stand untuk tempat parkir khusus pesawat kenegaraan yang akan ditumpangi oleh delegasi VIP," kata Faik Fahmi.
Sedangkan titik masuk atau entry point selain gedung VIP, juga akan disediakan tiga titik masuk lainnya yaitu melalui terminal internasional, terminal domestik, dan terminal General Aviation. Selain itu, untuk mendukung kelancaran arus kedatangan delegasi juga akan disediakan personal helper khusus delegasi G20.
Faik Fahmi menambahkan mengingat saat ini masih berada dalam situasi pandemi COVID-19, pihaknya juga akan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada saat penanganan kedatangan dan keberangkatan delegasi KTT G20.
Untuk penanganan kedatangan delegasi melalui terminal kedatangan internasional, delegasi akan melewati jalur khusus yang telah disiapkan fasilitas thermo scanner untuk mendeteksi suhu tubuh delegasi yang baru tiba.
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai raih BUMN CSR Awards
Selanjutnya, delegasi akan menjalani sejumlah tes pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), yaitu pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan syarat penerbangan, RT-PCR, serta pemeriksaan kesehatan lanjutan jika diperlukan.
"Delegasi yang dinyatakan sehat akan memasuki area imigrasi, baggage claim, bea cukai, dan holding area sebelum menuju ke area penjemputan," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk kedatangan melalui terminal kedatangan domestik, delegasi juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan melalui thermo scanner dan pemeriksaan dokumen kesehatan syarat penerbangan oleh KKP.
"Kami Angkasa Pura I bersama stakeholder terkait berupaya memastikan peningkatan sistem pemeriksaan kesehatan delegasi agar lebih mudah, termasuk digitalisasi dokumen kesehatan yang terintegrasi," ujar Faik Fahmi.
Ia mengungkapkan, Angkasa Pura I, khususnya Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah memiliki banyak pengalaman dalam mendukung pelaksanaan berbagai perhelatan kelas dunia diantaranya adalah KTT APEC pada 2013 dan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank pada 2018.
Baca juga: Kemenhub pastikan kesiapan kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai
"Kami berkomitmen untuk dapat memberikan impresi yang baik bagi para delegasi, serta memberikan layanan unggul yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan pada visi perusahaan," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (28/12) lalu Menteri BUMN Erick Thohir juga telah meninjau kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelang pelaksanaan KTT G20.
Dalam tinjauannya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Menteri Erick Thohir menyatakan pentingnya pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam mendukung penyelenggaraan KTT G20 Tahun 2022.
"Pasti ketika delegasi datang ke sini, ekspektasinya cukup tinggi dengan pelayanan Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia," ujarnya.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Bali terapkan sistem manajemen energi
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai jadi contoh integrasi dokumen kesehatan
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021