"Kasus pelecehan seksual di tahun 2021 ada 42 kasus, sedangkan pada 2020 ada 16 kasus. Kasus yang kita ungkap banyak terjadi pada perempuan dan anak," kata Ady Wibowo dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat.
Menurut Ady, belum diketahui apa penyebab naiknya kasus pelecehan tersebut pada tahun 2021, tapi bisa dipastikan bahwa mayoritas pelaku pencabulan tahun ini sebelumnya merupakan korban pelecehan. "Kami mempelajari dari kasus yang ditangani bahwa para pelaku itu sebelumnya adalah korban," katanya.
Ady menyatakan, Polres Metro Jakara Barat kesulitan memantau mana saja predator yang dahulu menjadi korban kekerasan seksual dan berpotensi mengincar anak-anak lain.
Baca juga: Pelaku pelecehan seksual berkedok pengemis di JPO Grogol ditangkap
Dia optimistis, masih banyak kasus kekerasan seksual dan pencabulan terhadap anak yang belum dilaporkan, sehingga polisi saat ini berupaya memberikan penyuluhan terhadap warga terkait bahaya tindak kekerasan seksual terhadap anak.
"Tetap ada pembinaan penyuluhan kepada anak anak dan trauma healing yang kita lakukan kepada setiap korban. Tentunya ini terbatas oleh Polri, kita butuh dukungan dari semua generasi muda," kata dia.
Dia juga mengimbau seluruh pihak untuk tidak segan melapor ke polisi jika mendapati peristiwa kekerasan dan pelecehan terhadap anak.
Baca juga: Polrestro Jaktim ungkap motif tersangka pelecehan payudara di Cipayung
Baca juga: Ini modus pelecehan seksual terhadap siswa di Penjaringan
Pewarta: Walda Marison
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021