Menteri BUMN Erick Thohir berharap Holding BUMN pangan yang terbentuk lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021 yang telah direstui Presiden Joko Widodo dapat menciptakan transformasi ekosistem pangan nasional.Holding Pangan merupakan BUMN yang dipersiapkan Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk mendukung peningkatan Ketahanan Pangan Nasional,
Erick Thohir menyampaikan bahwa sektor pangan menjadi fokus utama dan adanya Holding BUMN Pangan diharapkan dapat menciptakan transformasi ekosistem pangan.
“Dari banyaknya transformasi yang sudah kita lakukan, sektor pangan akan menjadi fokus utama untuk akhir tahun ini dan tahun depan, dan berharap Holding BUMN Pangan dapat memanfaatkan secara maksimal wilayah Indonesia sebagai negara agraris, dengan berfokus pada sistem rantai pasok pangan yang berorientasi pada pasar,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Presiden Joko Widodo menyetujui pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan. Hal ini ditandai dengan telah ditandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara terhadap PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.
PP tersebut merupakan dasar terbentuknya Holding BUMN Pangan dan PT RNI ditetapkan sebagai Perusahaan induk Holding BUMN Pangan. Oleh sebab itu, seluruh Penyertaan Modal Negara berupa saham yang ada di Anggota BUMN Pangan diantaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari dan PT Garam dialihkan ke PT RNI sebagai induk Holding BUMN Pangan.
Baca juga: Pengamat: Merger BUMN pangan dapat tingkatkan pengelolaan bisnis
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan terbentuknya Holding BUMN Pangan sejalan dengan dengan visi misi Pemerintah dalam melaksanakan transformasi sektor pangan.
“Holding Pangan merupakan BUMN yang dipersiapkan Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk mendukung peningkatan Ketahanan Pangan Nasional,” kata Arief.
Arief melanjutkan hadirnya Holding BUMN pangan menciptakan transformasi ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir yang menjadi solusi untuk meningkatkan inklusivitas dan kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan.
“Dari hulu melalui pengolahan hasil pertanian, dari kekayaan hasil laut, kami akan memberikan kualitas pangan yang lebih baik hingga ke tangan konsumen," ujarnya.
Baca juga: RNI: Merger 6 BUMN pangan bakal perkuat ekosistem pangan nasional
Dirut PT RNI itu menambahkan bahwa terbentuknya Holding BUMN Pangan sesuai yang ditargetkan di tahun 2021 ini telah melalui beberapa proses tahapan, di antaranya Pemerseroan salah satu Anggota Holding yaitu PT Perikanan Indonesia, Penggabungan 6 BUMN Pangan menjadi tiga BUMN Pangan di antaranya PT Perikanan Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Sang Hyang Seri.
Selanjutnya tahap terbentuknya Holding BUMN Pangan ditandai dengan persetujuan PP Nomor 118 Tahun 2021 ini, selanjutnya akan diagendakan adanya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) inbreng Holding Pangan.
Dengan terbentuknya holding BUMN Pangan ini, maka sesuai PP 118 tahun 2021 Pasal 4 Menerangkan bahwa PT RNI (Persero) sebagai Pemegang Saham dari 5 Perseroan Terbatas diantaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.
“Sebagai Induk holding, kami sedang mempersiapkan nama brand baru untuk Holding BUMN Pangan yang dalam waktu dekat akan direncanakan grand launching Holding Pangan. Dari kekayaan alam Indonesia yang membentang dari Sabang hingga Merauke, Holding BUMN Pangan hadir untuk kesejahteraan Petani, Kami hadir untuk Nelayan, Kami ada bersama Peternak, kami hadir untuk masyarakat dan kami terbentuk untuk kualitas pangan yang lebih baik untuk Indonesia,” kata Arief.
Baca juga: Wamen: Merger 6 BUMN pangan momentum tingkatkan ketahanan pangan RI
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021