"Perempuan harus didukung untuk menjadi pemimpin karena saat ini, dari total 74.961 desa hanya sekitar 5 persen yang dipimpin oleh perempuan," kata Menteri Bintang melalui siaran pers, Jakarta, Jumat terkait acara Wisuda Akademi Paradigta Indonesia.
Menurutnya, desa merupakan ujung tombak dalam pembangunan nasional sehingga dengan adanya kepemimpinan perempuan maka kebutuhan-kebutuhan spesifik khusus bagi kelompok rentan, perempuan maupun anak dapat terakomodir.
Bintang menegaskan dasar utama pembentukan DRPPA yang dicanangkan Kemen PPPA adalah untuk mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs), khususnya pada tujuan ke-5, yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan anak.
Pihaknya menjelaskan indikator keberhasilan dari pembangunan dan pengembangan DRPPA akan terlihat dari sejauh mana kebijakan di desa mengatur tentang implementasi DRPPA, meningkatnya perempuan wirausaha di desa, meningkatnya keterwakilan perempuan di struktur desa maupun di badan permusyawaratan desa (BPD), meningkatnya partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan desa, meningkatnya peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak, tidak ada anak yang bekerja dan juga tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 tahun.
Menteri PPPA pun meminta para perempuan untuk siap menghadapi berbagai tantangan dan hambatan di tengah kemajuan zaman.
"Maka dari itu, marilah kita terus membuktikan bahwa meskipun zaman telah berubah, tantangan dan hambatan yang kita lalui juga beragam, tetapi satu hal yang tidak berubah, perempuan Indonesia adalah pejuang yang tangguh," kata Menteri Bintang, berpesan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021