Berdasarkan kalender PB PASI 2022 yang diterima ANTARA, Sabtu, agenda nasional lainnya yang akan berlangsung pada tahun ini adalah Kejurnas Atletik U18 dan U20 di Jakarta pada 24-29 Mei.
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung mengatakan Kejurnas tahun ini akan menjadi yang pertama setelah hampir dua tahun tak terselenggara karena pandemi COVID-19.
"Selama hampir dua tahun ini tanpa Kejurnas dan kejuaraan lainnya. Kami sesuai arahan Ketua Umum PB PASI Pak Luhut Binsar Pandjaitan mencanangkan 2022 harus ada Kejurnas. Walaupun masih pandemi kami menyiasati dengan prokotol kesehatan," kata Tigor kepada ANTARA, Sabtu.
Baca juga: PASI siapkan program dan petakan kejuaraan yang diikuti pada 2022
Menurut Tigor, Kejurnas ini penting untuk memberikan kesempatan kepada atlet di berbagai daerah mengukur kemampuan mereka, di samping PB PASI juga mencari bibit-bibit potensial.
Dalam dua tahun terakhir, lanjut Tigor, ajang nasional yang bergulir hanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2-15 Oktober 2021. "Semoga tak ada kendala berarti dan semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
Meski tahun lalu penuh tantangan, Tigor mengaku bangga dan mengapresiasi para pengurus daerah yang telah berjuang melewati masa-masa sulit dengan bisa tetap berprestasi pada PON Papua.
Sedikitnya 15 pemecahan rekor terjadi dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut pada cabang olahraga atletik. Satu di antaranya adalah pemecahan rekor nasional (rekornas) yang telah bertahan selama 37 tahun.
Baca juga: Indonesia kirim tujuh atlet ke Kejuaraan Atletik Indoor Asia 2022
Dia adalah Sri Mayasari atlet Sumatra Selatan yang mencatatkan waktu 53,22 detik pada nomor lari 400meter menggeser rekor milik Emma Tahapary yang tercipta pada 1984 pada nomor yang sama dengan membukukan 54,20 detik.
Selain itu, semasa pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun lalu, lanjut Tigor, sedikitnya 11 provinsi menggelar kejuaraan daerah.
"Begitu hebatnya pukulan dari pandemi COVID-19, teman-teman di daerah tetap konsisten dalam berlatih tanpa kompetisi. Bahkan, ada 11 provinsi menyelenggarakan kejuaraan daerah dan ini harus diapresiasi karena dari sini muncul bibit-bibit potensial," kata Tigor.
"Hal ini juga membuktikan atletik bisa masuk ke zona fleksibilitas, kemudian resiliensi, dan juga keberanian. Ini terlihat di dalam PON Papua," Tigor menambahkan.
Dia juga berharap tahun 2022, daerah-daerah dapat terus konsisten dalam melakukan pembinaan. "Faktor tadi fleksibilitas, resiliensi, dan keberanian yang telah ditunjukkan selama satu tahun terakhir bisa diteruskan. Tahun 2022, semoga 34 provinsi dapat menyelenggarakan Kejurda karena sangat berkontribusi untuk pembinaan," pungkas Tigor.
Baca juga: PB PASI tatap Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2022
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022