• Beranda
  • Berita
  • Desa wisata, "hidden gem" destinasi liburan di negeri sendiri

Desa wisata, "hidden gem" destinasi liburan di negeri sendiri

2 Januari 2022 12:24 WIB
Desa wisata, "hidden gem" destinasi liburan di negeri sendiri
Arsip foto - Foto udara suasana persawahan Desa Wisata Tetebatu di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB, Rabu (8/9/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.
Pemerintah sedang menggalakkan dan mempromosikan berbagai desa wisata di Indonesia sebagai destinasi liburan. Desa wisata dianggap potensial dalam memperluas lapangan pekerjaan dan membangkitkan perekonomian Indonesia.

Pada awal Desember, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuntaskan kunjungan ke-50 desa wisata di Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Dia meyakini desa-desa tersebut akan berkontribusi dalam membangun Indonesia kelak.

"Desa wisata dan desa kreatif ini adalah pencipta lapangan kerja. Jadi penggeraknya adalah masyarakat desa, UMKM dan kewirausahaan-kewirausahaan setempat yang berkearifan lokal," kata Sandiaga beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mengenal "Desa Wisata Bonjeruk" penyangga MotoGP Sirkuit Mandalika

Baca juga: Kampung Budaya Betawi Setu Babakan Juara I CHSE Desa Wisata


Simak beberapa daftar desa wisata yang menarik untuk dikunjungi di Tanah Air, inspirasi tempat berlibur tahun 2022. 

Desa wisata Tetebatu, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

Desa wisata ini berada di kawasan lembah gunung Rinjani. Suasananya sejuk dan menyenangkan, bahkan tempat ini dijuluki Ubud versi pulau Lombok. Pengunjung bisa jalan-jalan santai di sekitar kaki gunung Rinjani. Pengunjung dapat menikmati pemandangan gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani dari desa tersebut. Di sana, terdapat pula air terjun Sarang Walet atau Bat Cave yang bisa ditempuk dengan cara berjalan kaki selama 15 menit. Di sana juga terdapat air terjun Kokok Duren.

Kemudian, wisatawan juga bisa mengunjungi Hutan Monyet dengan melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu. Wisata eco farm juga ditawarkan di desa wisata ini, termasuk melihat proses pembuatan kopi dan minyak kelapa.
Desa wisata Wae Rebo (indonesia.travel)


Desa wisata Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Desa wisata ini memiliki potensi yang unik. Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, Desa Wisata Wae Rebo sering disebut surga di atas awan. Selain itu, desa ini juga memiliki 7 rumah adat yang menjadi ikon dari Wae Rebo, yakni Mbaru Niang, yang berbentuk kerucut.

Adat dan kebudayaan mereka telah membaur dengan kebiasaan penduduk Pulau Flores. Namun arsitektur bangunannya masih memiliki unsur Minang. Pengaruh Minang bisa dijumpai pada arsitektur Niang Dangka, atap Mbaru Niang ini.

Hamparan rumput hijau yang dikelilingi pegunungan lengkap dengan kabut juga menjadi pesona desa. Sehingga memberikan kesan magis, namun damai, tenang, dan sejahtera. Berkat eksotisme alam dan budaya Desa Wae Rebo, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan pengakuan kepada desa tersebut sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012 yang lalu.

Baca juga: Sandiaga Uno: Kunjungan ke desa wisata meningkat 30 persen

Desa wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Di desa wisata ini, pengunjung bisa melihat berbagai bangunan tua dengan arsitektur Eropa yang kontras dengan suasana pedesaan. Desa wisata ini punya alam subur dan menawarkan pengalaman agrowisata beragam, pengunjung dapat mencicipi buah yang dipetik langsung dari kebun.

Permainan tradisional yang menimbulkan nostalgia juga hadir di sini, seperti gasing dan enggrang. Jangan lupa dengarkan Membaca Lontar, tradisi membacakan kisah hikayat menggunakan bahasa Sasak.
Arsip foto - Wisatawan mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran di Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Minggu (7/2/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww. 


Desa wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta

Desa wisata ini dinobatkan Organisasi Pariwisata Dunia atau United Nation World Tourism Organization (UNWTO) sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Dunia 2021. Bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan mobil dari Yogyakarta, pengunjung bisa melihat keindahan alam dan keunikan Gunung Api Purba yang menjadi daya tarik.

Terdapat puluhan homestay untuk menginap, memberi pengalaman seru merasakan suasana pedesaan dan tinggal bersama penduduk setempat. Pengunjung dapat belajar aneka hal, mulai dari flora dan fauna, mengolah coklat yang jadi oleh-oleh khas, membatik hingga unggah-ungguh.

Desa wisata Lembang Nonongan, Toraja Utara, Sulawesi Selatan

Desa wisata Lembang Nonongan menawarkan beberapa atraksi kehidupan masyarakat untuk dinikmati wisatawan, seperti To Mangrengnge 'Pare yang merupakan kegiatan masyarakat memanen padi, To Ma’lambuk sebagai kegiatan tumbuk padi, To Mangrengnge’ Utan, kegiatan masyarakat memanen hasil hutan, serta To Mewai sebagai bentuk kegiatan masyarakat mengambil air di sungai.

Desa wisata ini juga memiliki ragam kuliner seperti kue Depatori yang berasal dari tepung beras lalu dicampur dengan gula merah, Pa’piong berupa olahan makanan seperti ayam, ikan, maupun daging yang dimasak menggunakan bambu.

Pengunjung juga bisa melihat ragam kain tenun, hiasan manik-manik hingga Tongkonan Nonongan yang merupakan rumah adat tertua serta memiliki nilai historis tinggi, baik dari segi mitologi masyarakat Toraja maupun dari sistem kebudayaan dan adat istiadat yang berlaku hingga sekarang.
Arsip foto - Panorama wisata Sendang Seruni di Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021). Desa Tamansari masuk 50 besar dari 1.831 desa wisata yang mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/rwa.


Desa wisata Tamansari, Banyuwangi, Jawa Timur

Desa ini menawarkan wisata alam hingga tradisi. Pengunjung bisa mendatangi Kawah Ijen yang memiliki api biru memikat, kolam air Sendang Seruni yang sumbernya dari mata air pegunungan, hutan pinus hingga kampung bunga. Wisatawan yang penasaran dengan apra penambang bisa menginap di homestay di Kampung Penambang untuk melihat lebih dekat aktivitas mereka.

Desa ini juga menawarkan wisata edukasi peternakan sapi perah hingga lebah madu. Kesenian yang bisa disaksikan di desa ini meliputi pencak silat, jaranan dan balap kambing yang berlangsung setahun sekali.

Baca juga: Desa wisata jadi alternatif ketahanan perekonomian Indonesia

Baca juga: Cara Desa Tlilir di Temanggung bangun kemandirian melalui pariwisata

Baca juga: Mendes: BUMDes dan Desa Wisata ujung tombak pemulihan ekonomi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022